
UIN Antasari Bedah Buku Sufisme dan Pluralisme, Upaya Merawat Harmoni Melalui Pemikiran Cak Nur
BANJARMASIN – Fakultas Syariah (FS), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Antasari, bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Selatan, menggelar bedah buku bertajuk “Sufisme dan Pluralisme: Membangun Harmoni Antar Agama Melalui Pemikiran Nurcholish Madjid”. Acara yang mengupas karya Dosen FS Drs. M. Ilham Masykuri Hamdie, M.Ag. ini, dihelat di Aula Lantai 3 Gedung FS Kampus 1 Banjarmasin, pada Rabu (3/9/2025).
Kegiatan ini menghadirkan penulis buku sebagai narasumber utama, dengan dua pembedah ahli yakni Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag., yang juga menjabat sebagai Ketua LP2M, dan Tokoh Intelektual Dayak Dr. Darius Dubut, M.Th.
Dalam sambutannya, Dekan Dr. Hj. Ameliah Rahmaniah, M.H., menyambut baik inisiatif bedah buku ini sebagai sarana penting untuk mempererat silaturahmi dan memantik diskusi keilmuan. Dirinya mengakui, bahwa pemikiran Nurcholish Madjid (Cak Nur) tentang pluralisme kerap dianggap kontroversial.
“Namun, buku ini ditulis dengan apik oleh Pak Ilham,” ujar Dr. Amelia.

Dekan pun berharap diskusi ini dapat menjadi langkah positif bagi pertukaran pengetahuan untuk masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, penulis buku, Drs. M. Ilham Masykuri Hamdie, M.Ag., yang juga Ketua FKUB Kalsel mengungkapkan, karyanya ini hadir dari sebuah keprihatinan mendalam, terhadap hubungan antarumat beragama yang cenderung menyempit dan mengarah pada eksklusivisme.
“Yang diikuti oleh munculnya konflik-konflik bernuansa agama,” tuturnya.
Selanjutnya, pembedah pertama, Dr. Zainal, memuji kehadiran buku ini sebagai sebuah “oase” di tengah meredupnya diskursus intelektualisme Islam yang mendalam. Menurutnya, pasca-reformasi, kajian Islam lebih didominasi oleh tema politik dan populisme, sehingga diskusi ilmiah menjadi langka.
“Hadirnya buku ini semacam oase di tengah pragmatisme dan administrasisme civitas academica di kampus-kampus Islam,” ungkapnya.
Ketua LP2M juga menyebut penulis sebagai seorang “Cak Nurian garda depan” yang sangat memahami pemikiran Cak Nur dan menulis buku ini dengan serius, sistematis, serta rujukan yang sangat memadai.
Buku setebal 220 halaman ini terbagi menjadi empat bab. Bab pertama berisi pendahuluan, Bab kedua mengulas Perkembangan Pola Hubungan Antaragama dalam Islam, Bab ketiga fokus pada Pluralisme Agama dalam Pemikiran Nurcholish Madjid, dan Bab keempat ditutup dengan Refleksi Filosofis-Etis ke Arah Dialog Antaragama.
Acara ini juga diwarnai dengan penyerahan buku secara simbolis dari penulis kepada para tokoh lintas agama, di antaranya perwakilan dari Keuskupan Banjarmasin, Perwakilan Umat Buddha Indonesia, dan lainnya, yang semakin mengukuhkan pesan harmoni sebagai tujuan utama dari penerbitan karya ini.
(Fur/Ana)



