
Dr. Isra Hajiri Presentasikan Revitalisasi Naskah Banjar di Perpustakaan UniSZA Malaysia
KUALA TERENGGANU – Sebagai bukti komitmen mendorong internasionalisasi Tridarma Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Antasari Banjarmasin melakukan pengabdian internasional. Kali ini kegiatan pengabdian dilaksanakan di Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Malaysia, melalui Sharing Session bersama Tim Perpustakaan Al-Wathiqu Billah (PWB) pada Kamis (27/11/2025).
Dr. Moch. Isra Hajiri, M.Hum, dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin didaulat sebagai pembicara. Dengan lancar, Doktor Isra membicarakan “Revitalisasi Koleksi Naskah Banjar di Perpustakaan untuk Mendorong Transformasi Layanan Perpustakaan Berbasis Kearifan Lokal”.
Dalam pemaparannya, Doktor Isra menjelaskan bahwa naskah Banjar bukan hanya warisan budaya Kalimantan Selatan, tetapi juga bagian dari ekosistem ilmu pengetahuan Nusantara yang memerlukan pendekatan pengelolaan modern tanpa kehilangan nilai tradisinya.
“Revitalisasi naskah Banjar harus menggabungkan metode ilmiah, seperti digitalisasi, konservasi, dan metadata standar, dengan narasi kearifan lokal yang menjadi konteks kelahirannya. Pendekatan ini memungkinkan perpustakaan menjadi ruang hidup bagi kebudayaan, bukan sekadar tempat penyimpanan,” urainya.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan contoh implementasi yang telah berjalan di UIN Antasari, termasuk digitalisasi naskah langka, kolaborasi dengan komunitas pelestari naskah Banjar, hingga pemanfaatan naskah sebagai sumber pembelajaran lintas disiplin.
Kepala Perpustakaan/Ketua Pustakawan PWB, Norulhuda binti Makhtar, M.Sc, sangat mengapresiasi sesi yang dinilai relevan dengan arah pengembangan perpustakaan UniSZA.
“Pendekatan yang diperkenalkan UIN Antasari telah mempertegas pentingnya merawat dan menghidupkan kembali warisan manuskrip Melayu. Kami melihat peluang besar untuk bekerja sama dalam penguatan koleksi, khususnya manuskrip serumpun,” ujar dirinya yang akrab disapa Puan Norulhuda.
Secara terbuka, Puan Norulhuda juga menegaskan bahwa PWB membuka ruang kolaborasi pada bidang digitalisasi, konservasi, dan penyusunan pusat data manuskrip Melayu-Borneo.
Di kesempatan yang sama, Ketua LP2M UIN Antasari Banjarmasin, Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wujud keseriusan lembaga yang dipimpinnya, untuk menjadikan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) sebagai ruang kontribusi global berbasis kekuatan lokal.
“PkM Internasional tidak boleh berhenti pada seremoni. Kegiatan tersebut harus membawa identitas akademik kita ke panggung global. Naskah Banjar adalah kekayaan yang tidak dimiliki kampus lain. Dengan memperkenalkannya melalui forum ilmiah internasional, kita menunjukkan posisi UIN Antasari sebagai pusat kajian kebudayaan Banjar dan keilmuan Islam Nusantara,” tegas Doktor Zainal.
Ketua LP2M juga menekankan bahwa kerja sama dengan UniSZA menjadi momentum memperkuat jejaring riset, publikasi internasional, dan pertukaran pengetahuan di bidang perpustakaan dan kebudayaan.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Prof. Dr H. Akhmad Sagir, M.Ag., dan Dr. Irfan Noor, M.Hum.
“Kolaborasi internasional adalah bagian dari upaya nyata UIN Antasari dalam meningkatkan kualitas layanan, rekognisi akademik, dan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan,” tekan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK) tersebut.
“Sinergi semacam ini menjadi landasan penting dalam mengembangkan kerja sama jangka panjang yang memberi manfaat akademik dan sosial,” pungkas Dr. Irfan Noor, M.Hum., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
PkM Internasional yang digawangi LP2M kali ini tidak hanya memperkaya wawasan pengelola perpustakaan kedua institusi, tetapi juga memperkuat posisi UIN Antasari dalam diplomasi akademik berbasis budaya lokal. Melalui ini, UIN Antasari terus menunjukkan perannya dalam merangkai jejaring keilmuan global dengan tetap berpijak pada nilai-nilai kearifan Nusantara.
Kontributor/Penulis: Yokke Andini, M.Pd.
Penyunting: Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi






