
Syarat Wajib KKN Tematik Tahap 2, 134 Mahasiswa Jalani Seleksi Keterampilan Keagamaan
BANJARMASIN – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) kembali menyelenggarakan Tes Keterampilan Keagamaan (TKK), sebagai rangkaian proses seleksi utama bagi mahasiswa yang akan mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Tematik Tahap 2.
Kegiatan krusial ini berlangsung intensif selama dua hari, mulai dari Rabu hingga Kamis, 17–18 September 2025, di lingkungan kampus.
Tes ini bertujuan untuk memastikan setiap mahasiswa yang akan diterjunkan ke masyarakat, memiliki bekal kompetensi keagamaan yang mumpuni, yang menjadi salah satu ciri khas pengabdian dari Universitas Islam Negeri Antasari.
Materi yang diujikan mencakup kemampuan dasar seperti baca tulis Al-Qur’an, praktik ibadah, hafalan surah-surah pendek, hingga kemampuan memberikan ceramah singkat atau menjadi imam salat.
Ketua LP2M Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag. menyatakan, TKK kali ini diikuti 134 mahasiswa dari berbagai fakultas.
“Kompetensi keagamaan adalah bekal fundamental. Di lokasi KKN, mereka bukan hanya membawa nama pribadi, tetapi juga almamater,” tegasnya saat ditemui di sela-sela kegiatan, Rabu (17/9/2025).
Bagi yang tidak lulus tes ini, harus mengulang pada periode berikutnya. Dr. Zainal menegaskan, hal ini bukan untuk mempersulit, melainkan untuk memastikan semuanya siap mengabdi secara maksimal.
Untuk menjamin objektivitas dan kualitas seleksi, LP2M melibatkan 10 penguji yang kompeten di bidangnya. Para penguji bertugas menilai kemampuan setiap mahasiswa secara cermat dan memberikan evaluasi yang membangun.
Sesuai dengan rencana, mahasiswa yang dinyatakan lulus TKK, akan mengikuti pembekalan lebih lanjut sebelum diterjunkan ke lokasi KKN Tematik Tahap 2 pada Oktober nanti. LP2M juga telah menetapkan beberapa lokasi strategis yang disesuaikan dengan tema pengabdian yang diusung.
Beberapa tema dan lokasi yang menjadi fokus antara lain penguatan nilai-nilai keagamaan yang akan menyasar komunitas di wilayah pegunungan. Selain itu, ada pula tema gender dengan fokus pada sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Lokasi unik lainnya adalah Lembaga Pemasyarakatan, tempat bagi mahasiswa menjalankan program pembinaan dan pendampingan rohani untuk para warga binaan.
(Hai/Fur/Ana)


