
UIN Antasari Terima Kunjungan Studi Tiru UIN Kediri, Jajaki Kolaborasi KKN Internasional dan Prodi Baru
BANJARMASIN – Universitas Islam Negeri Antasari menerima kunjungan silaturahmi dan studi tiru dari Tim UIN Syekh Wasil Kediri, Jumat (7/11/2025). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Rektorat Kampus 1 Banjarmasin ini, bertujuan memperkuat hubungan kelembagaan serta berbagi praktik baik, khususnya terkait pengelolaan program internasional dan pengembangan program studi.
Rombongan UIN Kediri dipimpin langsung Wakil Rektor 3 Prof. H. M. Dimyati Huda, M.Ag. Turut hadir rombongan dari International Office and Partnership, yakni Nurul Aini, M.Pd.; Dr. Zaenatul Hakamah, Lc., M.A.Hum.; Dr. Limas Dodi, M.Hum.; Lukman Hakim, M.Sos.; Andi Ardiyan Mustakim, M.H.; Ghulam Falach, Lc., M.Ag.; dan Idham Mahfudz, S.Sos.
Rombongan tamu diterima oleh Wakil Rektor UIN Antasari Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr. Irfan Noor, M.Hum., yang didampingi Koordinator Pusat Kerja Sama dan Hubungan Internasional Hj. Nani Hizriani, M.A., beserta jajaran staf, yakni Ahmad Arifin, M.Pd. dan Husnul Athiya, M.Pd.
Dalam sambutannya, Prof. Dimyati menyampaikan apresiasi dan harapan besar dari kunjungan ini.
“Terima kasih sekali alhamdulillah sehat sampai sini, dan semoga nanti kita mendapat ilmu dari sini yang lebih berpengalaman,” ujarnya.
Prof. Dimyati menjelaskan, UIN Kediri secara khusus tertarik untuk belajar dari UIN Antasari mengenai sejumlah program unggulan.
“Pertama, kami ingin dapat pemahaman prodi baru terkait Bisnis Digital, Ilmu Lingkungan, dan Tekonolgi Informasi,” jelasnya. Prof. Dimyati juga menyoroti ketertarikan pada program yang merespons isu ekoteologi.
Selain itu, fokus utama UIN Kediri adalah mempelajari strategi internasionalisasi kampus.
“Kedua, semoga kita juga bisa KKN ke luar negeri,” tambah Prof. Dimyati.
“Pengin tahu terkait program internasional ini, praktik caranya bagaimana?” tanyanya.
Pihaknya tertarik pada program KKN Internasional UIN Antasari yang telah berjalan di Sarawak (Malaysia), Thailand, terutama Arab Saudi. Hal ini dinilainya relevan, karena UIN Kediri memiliki Program Studi Manajemen Haji dan Umrah, dan melihat potensi kolaborasi dengan program Sekolah Indonesia Makkah.
Menanggapi hal tersebut, Dr. Irfan memaparkan berbagai program kerja sama yang telah dijalin, termasuk dengan pihak di Malaysia, termasuk Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia.
Hj. Nani kemudian menambahkan detail teknis pelaksanaan program mobilitas mahasiswa.
“Kami beri penamaan kegiatan Student Mobility Program,” katanya.
Hj. Nani menjelaskan, bahwa bentuk kerja samanya beragam, mulai dari pengiriman mahasiswa KKN dan praktik pengalaman lapangan, hingga pertukaran mahasiswa dengan mahasiswa Sarawak yang kuliah di UIN Antasari.
Dr. Irfan juga berbagi strategi terkait pendanaan, yang diakuinya memerlukan upaya ekstra sebagai sesama satuan kerja non-Badan Layanan Umum.
Di penutup, Dr. Irfan mengusulkan sinergi yang lebih besar antar-perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) untuk menembus kerja sama luar negeri.
“Daripada masing-masing itu sulit. Dengan berkelompok itu akan lebih mudah, saling membantu. Kita berharap PTKIN di Indonesia bisa maju bersama,” ajaknya.
Prof. Dimyati menyambut baik seluruh paparan tersebut, dan berharap dapat segera menerapkan ilmu yang didapat.
“Terima kasih, kita telah mendapat banyak ilmu, mudah-mudahan semakin berkah. Kalau suatu saat semua yang kita catat hari ini bisa dilaksanakan UIN Kediri, pasti kita akan teringat dengan UIN Antasari,” tutupnya.
(Fur/Ana)






