
UIN Antasari Jadi Tuan Rumah Kemah Bahasa Arab 2025, Rektor: Bahasa Arab Vital untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Diplomasi Global
BANJARMASIN – Universitas Islam Negeri Antasari resmi menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kemah Bahasa Arab Tahun 2025. Acara pembukaan yang digelar di Auditorium Mastur Jahri pada Jumat (17/10) ini dihadiri 102 peserta.
Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. yang membuka acara secara resmi menekankan, penguasaan bahasa Arab di era modern tidak lagi terbatas pada urusan keagamaan. Menurutnya, Bahasa Arab telah menjadi bahasa penting dalam pergaulan antar-bangsa, bisnis, dan diplomasi.
“Pentingnya Bahasa Arab itu bukan hanya untuk masalah keagamaan. Ini sangat penting di zaman sekarang,” tegasnya.
Rektor menceritakan pengalamannya bertemu dengan akademisi dan mahasiswa non-muslim dari Tiongkok dan Taiwan yang fasih berbahasa Arab, untuk kepentingan studi hubungan internasional konsentrasi Timur Tengah.
Dirinya juga menyoroti posisi strategis Kalimantan dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Posisi Kalimantan itu menjadi semakin strategis. Karena itu kalau kita tidak proaktif, kita hanya akan menjadi penonton di tanah sendiri,” ujar Rektor sambil memotivasi mahasiswa untuk membangun jaringan.
Kepada peserta generasi Z, Prof. Mujib berpesan agar memanfaatkan kemajuan teknologi untuk belajar, bukan sekadar hiburan.
“Gunakan berbagai fasilitas yang ada di media sosial atau di internet. Jangan sebaliknya, dengan teknologi, Anda bisa menjadi bodoh kalau yang dibuka TikTok aja,” tegasnya.
Momentum Kebangkitan Bahasa Arab
Ketua Pelaksana Abdurrahim melaporkan, kemah ini mengusung tema “Lentera Arabiyyah: Gelora dari Tanah Banua”. Kegiatan berlangsung pada 16–19 Oktober di dua lokasi, yaitu Kampus 1 Banjarmasin dan SD Islam Cendekia Banjarbaru.
“Dengan adanya acara Kemah Bahasa Arab ini, diharapkan dapat menjadi nilai positif dan momentum kebangkitan yang signifikan bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA), maupun bagi Bahasa Arab itu sendiri,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof. Dr. Ahmad Muradi, M.Ag., menyebut kemah ini sebagai media ideal untuk menciptakan lingkungan berbahasa internasional.
“Salah satu tujuan adanya kemah bahasa ini adalah bagaimana kalian menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi,” jelasnya.
Prof. A. Muradi menambahkan, kegiatan ini akan diisi dengan seminar internasional yang menghadirkan pembicara dari Mesir serta berbagai perlombaan.
Dukungan turut datang dari Dewan Pimpinan Pusat Ittihadu Tholabah Al-Lughah Al-Arabiyyah (ITHLA) Indonesia. Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Nor Irpansyah, S.Pd., DPP ITHLA berharap kegiatan ini melahirkan generasi muda yang cinta bahasa Arab, berjiwa pemimpin, dan berakhlak mulia.
“Kemah ini bukan sekadar ajang belajar, melainkan juga wadah untuk menumbuhkan ukhuwah, memperkuat kolaborasi, dan menanamkan nilai-nilai keislaman,” demikian bunyi sambutan tersebut.
Acara Kemah Bahasa Arab 2025 resmi dibuka oleh Rektor dengan pemukulan gong sebagai simbol. Sebelumnya acara berlangsung meriah, dengan terlebih dahulu menampilkan tarian daerah dari para mahasiswa.
Adapun pesertanya berasal dari delegasi perguruan-perguruan tinggi keagamaan Islam se-Kalimantan, yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan tentunya Kalimantan Selatan. Sedangkan penyelenggaranya adalah Dewan Pimpinan Wilayah VI ITHLA Kalimantan, dengan Himpunan Mahasiswa Prodi PBA FTK UIN Antasari sebagai tuan rumah.
ITHLA merupakan wadah bagi para mahasiswa untuk bersama mengkaji Bahasa Arab. Di organisasi ini tergabung para mahasiswa dari Prodi Bahasa dan Sastra Arab, Pendidikan Bahasa Arab, Tarjamah Arab, dan Dirasat Islamiyah.
(Jam/Fur/Ana)

