
UIN Antasari dan UIN Palopo Buka Peluang Pertukaran Dosen dan Riset Bersama
PALOPO – Selain mengisi dua acara, kesempatan berada di Universitas Islam Negeri Palopo, juga digunakan Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. untuk menjalin kerja sama, lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU), Jumat (12/9/2025).
Rektor UIN Palopo Dr. Abbas Langaji, M.Ag. menjelaskan, islamisasi Sulawesi Selatan berawal dari Palopo sebagai pusat Kesultanan Luwu. Karena itu, kajian Islam di daerah ini menurutnya sangat penting, terutama dalam konteks sejarah dan dinamika Islam di Nusantara.
“Semoga nantinya akan ada program tukar-menukar dosen, tukar-menukar asesor Beban Kerja Dosen, juga kemungkinan kerja sama riset,” harapnya.
Rektor UIN Antasari menyambut baik tawaran ini. Selain itu, menurut Prof. Mujib, ada pula hubungan penting antara Sulsel dan Kalimantan Selatan. Pertama, tokoh-tokoh ulama Nusantara zaman dahulu saling terhubung dalam jaringan keilmuan.
“Misalnya, Syekh Yusuf al-Makassari, yang berkiprah di abad ke-17, dapat dilihat sebagai pendahulu dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari di abad ke-18. Begitu pula dinamika Islam dan politik Indonesia, memiliki kemiripan di dua daerah yang sama-sama selatan ini,” ungkapnya.
Selain itu, ada Tokoh Kahar Muzakkar yang berasal dari daerah Palopo. Ada juga tokoh Banjar di zaman itu bernama Ibnu Hajar. Keduanya pernah melakukan gerakan penentangan atas nama Islam, dan berhasil dipadamkan oleh pemerintah.
“Kita perlu belajar dari sejarah, dan mencari hikmah di balik peristiwa itu,” pesan Prof. Mujib.
Di akhir acara, kedua belah pihak saling memberikan cenderamata. Rektor UIN Antasari juga memberikan dua buah buku karyanya kepada Rektor UIN Palopo.
(Catatan Perjalanan Rektor)

