
Suasana Auditorium Mastur Jahri Bak Galeri Seni, Merayakan Bakat di Penutupan UPKK BLK dan KBMM UIN Antasari 2025
BANJARMASIN – Kemeriahan di Auditorium Mastur Jahri Kampus 1 Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin pada Senin (28/7/2025), terasa berbeda. Seolah bukan aula biasa, ruangan tersebut bertransformasi menjadi sebuah galeri seni. Kaligrafi-kaligrafi indah terpajang, berjejer rapi dengan di antaranya karya kaligrafi digital pemenang MTQ Nasional. Aroma manis roti dan kue juga semerbak menyeruak di antara pameran hasil karya pelatihan bakery and pastry.
Di sisi lain, ada pakaian dan gaun hasil jahitan peserta pelatihan, serta unit AC yang telah dibersihkan apik turut dipamerkan. Suasana ini menjadi latar dari Penutupan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Kejuruan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan dan Kios Bakat Minat Mahasiswa (KBMM) Tahun 2025, sebuah perayaan atas bakat dan keterampilan yang telah diasah selama puluhan hari.
Acara yang berlangsung meriah ini sukses menyelesaikan dua agenda sekaligus dan menjadi salah satu kegiatan unggulan di Unit Pengembangan Kewirausahaan dan Karier (UPKK) UIN Antasari. Pelatihan kejuruan bagi mahasiswa ini merupakan kerja sama yang telah konsisten berjalan selama tiga tahun. Tahun ini, empat kejuruan yang diselenggarakan adalah menjahit, tata rias kecantikan, bakery and pastry, serta AC residensial.
Muhammad Ansyari, salah satu peserta pelatihan AC residensial, mengungkapkan rasa puasnya.
“Nyaman belajarnya, sangat mudah dipahami, rasa penasaran kami pun jadi tercurahkan,” tuturnya antusias.

Ia menambahkan, meskipun sudah bisa praktik, namun kendala alat yang lumayan mahal masih menjadi tantangan untuk memulai usaha sendiri.
Senada, Rusmilawati, peserta pelatihan Kios Kedutaan, juga merasakan manfaat besar dari program ini.
“Ada public speaking, catwalk, dan grooming,” ungkap Duta Program Studi Psikologi Islam tersebut merincikan materi yang telah diterima.

Mahasiswi semester 5 ini pun merasa pelatihan yang diterima sangat menambah kepercayaan diri, dan memberikan pemahaman tentang peran seorang duta.
“Siap terjun mempromosikan UIN Antasari,” tegasnya, sembari berharap tahun berikutnya semakin banyak pelatihan serupa bagi mahasiswa.
Irfan Sayuti, S.Sos, M.Si., Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan, Pelatihan, Penempatan, dan Produktivitas Tenaga Kerja Indah Fajarwati, M.Hut. turut menyampaikan kebanggaannya.
“Beliau sangat bangga dan terharu ada adek-adek cantik dan ganteng yang menampilkan karya setelah 10–20 hari mengikuti pelatihan menjahit,” ungkapnya dalam sambutan.
Ya, peragaan busana sebelumnya juga ditampilkan, dengan pakaian bernuansa simpel, namun tetap elegan.
Kabid pun menyambut dengan gembira hasil kerja sama ini, guna pembekalan keterampilan berbasis kompetensi kepada para generasi muda, dalam menghadapi bonus demografi yang puncaknya akan dicapai pada tahun 2030
“Apabila tidak disiapkan dengan baik, bonus demografi bisa menyebabkan pengangguran dan dampak sosial,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. dalam sambutannya, ikut mengungkapkan kebanggaan terhadap UPKK yang serius menggarap pengembangan karier para mahasiswa.
“Perkembangannya luar biasa,” ujarnya.

Rektor menegaskan, tugas UIN Antasari membekali mahasiswa dengan tiga hal: ilmu, keterampilan, dan akhlak, agar setelah tamat bisa siap menghadapi tantangan hidup.
“Semoga untuk tahun berikutnya semakin berkembang sesuai dengan slogan UIN Antasari yakni Unggul dan Berakhlak,” tambahnya.
Prof. Mujiburrahman pun memotivasi, agar para lulusan pelatihan ini dapat menjadi wirausahawan dan memberikan berkah bagi masyarakat luas.
“Siapa tahu bisa membuka usaha di bidang masing-masing, sehingga saudara dapat memimpin dan memberikan berkah kepada yang lain, ini impian kami,” harap Rektor yang disambut seruan “Bisaaa!” oleh para mahasiswa.
Lebih lanjut, Rektor juga menyoroti laporan World Economic Forum (WEF) “Future of Jobs 2025–2030”, memaparkan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan, antara lain analitikal kritis, kemampuan bertahan, serta kemampuan memimpin dan dipimpin secara kolaboratif.
“Kalau saudara memiliki 3 skill di atas, saudara akan survive dan akan mendapat pekerjaan di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan pelepasan kalung peserta, penyerahan sertifikat kompetensi, penyerahan karya kaligrafi, serta pameran hasil karya lainnya. Hal ini sekaligus menandai berakhirnya pelatihan yang telah membekali para mahasiswa dengan keterampilan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
(Fur/Ana)









