
Siap Mendunia, UIN Antasari Luncurkan Ensiklopedi Ulama Banjar Versi Bahasa Inggris dan Arab
BANJARMASIN – Unit Pengembangan Bahasa (UPB) Universitas Islam Negeri Antasari meluncurkan buku Ensiklopedi Ulama Banjar versi Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Acara ini berlangsung meriah di Aula Zafry Zamzam, Gedung Rektorat Kampus 1, Kamis (18/9/2025).
Acara dihadiri berbagai tamu undangan dari kalangan akademisi dan lembaga terkait, termasuk perwakilan dari Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Muhammadiyah, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Antasari Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. menjelaskan, buku ini merupakan terjemahan dari Ensiklopedi Ulama Banjar versi Bahasa Indonesia yang sudah ada sebelumnya.
“Pada karya ini, tokoh ulama yang diulas sebanyak 77 ulama, 10 di antaranya adalah tokoh perempuan yang aktif berkontribusi besar dalam perkembangan keagamaan di Tanah Banjar,” ujarnya.
Kontribusi para tokoh perempuan tersebut beragam, mulai dari pengajar di pesantren, dosen, hingga aktivis organisasi Islam. Rektor juga menambahkan, dimasukkannya para tokoh perempuan tersebut merupakan kritikan positif pada buku sebelumnya, karena 275 tokoh ulama yang diulas, tak satu pun memuat biografi peran tokoh perempuan.
Dr. Fatwiyah Noor, Lc., M.Pd., selaku Ketua Proyek dan Kepala UPB, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan dukungan dari pimpinan universitas. Dr. Fatwiah menjelaskan, proyek ini memakan waktu kurang lebih 8 bulan dengan berbagai tantangan.
Dalam pengerjaannya, ia dibantu Tim Penerjemah Bahasa Inggris yang diketuai oleh penulis buku Ensiklopedi Ulama Banjar Dr. Ahmad Muhajir, M.A., dan Tim Penerjemah Bahasa Arab yang dipimpin Prof. Dr. H. Faisal Mubarak Seff, Lc., M.A.
Sementara itu, perwakilan dari Balai Bahasa memberikan apresiasi tinggi atas peluncuran buku ini. Mereka menilai karya ini sebagai kontribusi penting dalam dunia pendidikan, dan sekaligus memperkenalkan budaya serta tokoh agama lokal di kancah internasional.
(Hai/Fur/Ana)
