
Rezeki Orang Berilmu Tak akan Pernah Terputus: Kalimat Sang Guru yang Menguatkan Langkah Nur Annisa Menuju Wisuda
BANJARBARU – Megahnya Gedung Serbaguna Universitas Islam Negeri Antasari di Kampus 2, menjadi saksi dari sebuah perjalanan dan perjuangan panjang seorang anak manusia dalam menempuh pendidikan, perjuangan meraih mimpi-mimpi demi nasib yang lebih baik.
Untuk meraih cita-cita itu, banyak realita kehidupan yang dihadapi Nur Annisa, hingga nyaris tumbang dan hampir pasrah. Ia pun telah bangkit dan berhasil menjadi sarjana, usai ibu guru tercintanya memberikan sebuah kalimat sakti yang mampu mengembalikan semangat, menegakkan kaki untuk terus berani melangkah maju.
“Nak, rezeki orang berilmu tidak akan pernah terputus,” itulah kalimat yang dibagikan Nur Annisa di hadapan ratusan pasang mata undangan, saat memberikan sambutan pada Wisuda Sarjana ke-86 dan Pascasarjana ke-56, Sabtu (19/7/2025).
Berbekal pesan gurunya tersebut, Nur Annisa memberanikan diri mendaftar kuliah ke UIN Antasari waktu itu. Benar saja, kesulitan ekonomi yang sempat menjadi sandungan akhirnya terlewati, berkat hadirnya program Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah, memberikan kesempatan kepada mereka yang memiliki keterbatasan, untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Kesempatan dan kepercayaan itu dibayarnya tuntas dengan memanfaatkan beasiswa sebaik-baiknya, untuk menyelesaikan kuliah di Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
“Dengan niat yang tulus dan doa yang tak putus, Allah bukakan jalan. Saya diterima. Bukan hanya sebagai mahasiswa, tapi sebagai anak bangsa yang dipercaya menuntaskan pendidikan tanpa membebani keluarga. Saya gunakan setiap rupiah dari beasiswa itu dengan penuh tanggung jawab, membeli buku, perlengkapan kuliah, menunjang studi saya sebaik mungkin,” terangnya.
Karena itu, Nur Annisa dari lubuk hati terdalam, menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.
“Bukan hanya karena telah membantu saya secara finansial, tetapi juga karena telah menjadi jembatan nyata bagi mimpi mereka yang dahulunya terasa terlalu jauh untuk dijangkau,” ungkapnya.
Annisa pun mewakili teman-temannya yang senasib, membuktikan melalui doa dan perjuangan tanpa henti, bahwa semua orang berhak punya mimpi dan mewujudkannya.
“Saat saya mengenakan toga ini, saya mengenangnya sebagai simbol dari perjuangan panjang anak-anak pejuang di luar sana. Bahwa mimpi bukan hanya milik mereka yang berpunya, tetapi juga milik mereka yang percaya, bahwa Allah Maha Adil dan Maha Memberi Jalan,” tegasnya.
Kepada para wisudawan/wisudawati, tak lupa Annisa memberikan apresiasi atas perjuangan yang telah dilakukan hingga sampai ke titik ini. Dengan jalan perjuangan yang beragam, namun semua menuju titik yang sama, yaitu menggapai mimpi meraih gelar sarjana.
“Ada yang sambil kuliah bekerja di kafe, berdagang Online, menjadi tutor les, menjadi freelance, mengajar, bahkan menjadi tulang punggung keluarga. Ada yang tiap malam menyusuri jalanan sambil mengantar pesanan, ada yang rela bangun lebih awal demi mengurus rumah sebelum pergi ke kampus. Kita semua pernah lelah, pernah ingin menyerah, tapi kita tetap bertahan karena kita punya mimpi. Dan hari ini kita buktikan, kita semua hebat,” ujarnya penuh semangat disambut aplaus.
Dalam kesempatan itu, Annisa juga menyampaikan pesan kepada seluruh wisudawan/wisudawati, agar bisa memberikan manfaat dan mengamalkan ilmu yang telah didapat.
“Dunia kerja bukan hanya tentang mencari penghasilan, tapi tentang mewujudkan nilai dan kebermanfaatan,” pesannya.
Secara khusus, ucapan terima kasih juga disampaikan Annisa untuk ibunda tercinta, juga kepada seluruh orang tua wisudawan/wisudawati yang telah berjuang demi sang buah hati.
“Terima kasih untuk seluruh orang tua, untuk para ayah yang diam-diam memikul letih, mengais rupiah sejak fajar demi masa depan anaknya. Untuk para ibu yang menyimpan penat dalam senyum, menahan lelah demi bisa berkata ‘Nak, kuliah yang benar ya’. Untuk adik, kakak, nenek, kakek, dan semua yang turut membersamai dalam doa, hari ini adalah bukti bahwa cinta dan pengorbanan kalian tidak pernah sia-sia,” sampainya tulus.
Tak lupa, apresiasi dan terima kasih disampaikannya kepada civitas academica UIN Antasari, yang telah menjadi bagian terpenting dalam perjalanan akademik seluruh wisudawan/wisudawati.
Total ada 437 peserta wisuda yang dikukuhkan hari ini. Mereka semua terdiri dari 5 fakultas dan program pascasarjana, dengan 69,79% meraih predikat ‘Pujian’.

(Jam/Fur/Ana)
Baca juga: