
Pertegas Komitmen Transformasi Digital, UIN Antasari Kirim 4 Delegasi ke PTP Connect 2025
JAKARTA – Ballroom Fairmont Hotel menjadi pusat perhatian para profesional teknologi pendidikan. Pada tanggal 17–18 Desember 2025, ajang akbar PTP Connect 2025 resmi digelar. Acara ini mempertemukan Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) dari seluruh penjuru Indonesia.
Delegasi UIN Antasari di Panggung Nasional
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin turut berpartisipasi dalam momentum besar ini. Oleh karena itu, dikirimkanlah empat delegasi terbaik ke Jakarta. Tim ini terdiri dari para ahli di bidangnya masing-masing.
Ada Azimi Ramadhan, S.Pd. dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Kemudian, hadir pula Ahmad Fuadi, M.Pd. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Selain itu, Lisa Liana, M.Pd. mewakili Lembaga Penjaminan Mutu, dan Maulida Rezkia, M.Pd. hadir dari Bagian Akademik dan Kemahasiswaan. Kehadiran mereka menegaskan komitmen UIN Antasari terhadap transformasi digital.

Pergeseran Peran Menjadi Strategis
Dalam materinya, Dr.Tr. Erna Irawati , S.Sos., M.Pol.Adm. dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI memaparkan, bahwa PTP sering kali hanya dianggap sebagai operator aplikasi. Namun, paradigma tersebut kini mulai ditinggalkan. Lewat forum ini ditegaskan bahwa PTP adalah “Arsitek Ekosistem Pembelajaran”.
“PTP harus bermain di ranah strategi. PTP tidak boleh hanya mengelola Learning Management System (LMS) saja. Sebaliknya, mereka harus terlibat sejak tahap diagnosa kebutuhan hingga evaluasi berbasis data,” ungkapnya saat memberikan pandangan yang tajam.

Merancang Pengalaman Belajar yang Hidup
Selain masalah teknis, desain pengalaman belajar juga menjadi sorotan. Nandana Aditya Bhaswara, S.S.T., M.M. dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengingatkan, agar platform digital tidak menjadi kaku. Dirinya menegaskan bahwa platform jangan hanya menjadi “gudang file” PDF.
“Oleh karena itu, PTP dituntut untuk merancang learning journey yang menarik. Penggunaan gamifikasi dan simulasi menjadi sangat penting. Dengan demikian, mahasiswa akan lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran mandiri atau heutagogi,” ajak Aditya.
Harapan Baru untuk Kampus Hijau
Pertemuan ini memberikan banyak inspirasi bagi delegasi UIN Antasari. Sekembalinya dari Jakarta, mereka siap membawa perubahan nyata. Fokus utamanya adalah membangun ekosistem belajar yang lebih adaptif. Singkatnya, PTP kini memegang peran vital dalam menjamin kualitas SDM.
“Melalui kolaborasi dan inovasi, kita siap mengubah wajah pendidikan di UIN Antasari menjadi lebih modern dan berbasis data,” pungkas Tim PTP UIN Antasari.
(Sumber: Arsitek, Bukan Operator: Misi Besar Delegasi UIN Antasari di Fairmont Jakarta)


