
Perjalanan Ensiklopedi Ulama Banjar yang Menembus Batas Bahasa
BANJARMASIN – Unit Pengembangan Bahasa (UPB) Universitas Islam Negeri Antasari, dengan bangga meluncurkan Buku Ensiklopedi Ulama Banjar versi Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Zafry Zamzam, lantai 3 Gedung Rektorat Kampus 1, Kamis (18/9/2025).
Kepala UPB Dr. Fatwiah Noor, Lc., M.Pd. dalam laporannya menyampaikan, proses penerjemahan sudah dimulai sejak Maret 2024, dengan dibentuknya tim penerjemah.
“Bahasa Arab ada lima orang anggota tim, dan lima orang juga untuk Tim Penerjemah Bahasa Inggris,” jelasnya.
Setelah dilakukan penerjemahan, dilakukanlah diseminasi dan perbaikan sebelum dicetak.
“Dalam kesempatan ini kami ingin mengenalkan hasil terjemahan, semoga bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Dr. Fatwiah.
Mengingat proses penerjemahan yang tidak mudah, ia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada tim yang telah meluangkan waktu untuk melakukan penerjemahan ini, juga kepada Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. yang mendukung penuh,” pungkas Dr. Fatwiah.
Sementara Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan dalam sambutannya, yang diwakili Siti Alfa Ariestya, S.S. (Koordinator Kelompok Kepakaran Layanan Profesional Penerjemah), menyampaikan rasa bangga dan terhormat telah diundang dalam acara ini.
Pihaknya mengapresiasi UIN Antasari yang berhasil melakukan penerjemahan. Ia pun mengakui, melakukan hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah.
“Kegiatan penerjemahan memerlukan proses yang panjang dan koordinasi yang matang. Karena pesan yang disampaikan harus tersampaikan seutuhnya,” jelas Siti.
Penerjemah Ahli Muda ini juga menegaskan, bahwa buku ini bisa menjadi referensi yang relevan dan penting, untuk memahami lebih dalam hubungan erat antara Islam dan Budaya Banjar, serta peran utama para ulama dalam menjaga otoritas keagamaan di tengah perubahan zaman
“Dalam konteks pendidikan, buku ini adalah kontribusi anak bangsa untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Kalsel mempunyai para ulama yang mampu menginspirasi dan memberi teladan yang luar biasa,” tegas Siti.
Pihaknya pun memberikan selamat kepada UIN Antasari atas pencapaian yang luar biasa ini, sekaligus kembali berterima kasih, telah melahirkan karya yang mampu menginternasionalisasikan ulama dan budaya Banjar.
Sementara itu, Rektor yang menyampaikan sambutan dan meluncurkan secara resmi, turut mengucapkan rasa syukur atas peluncuran buku ini.
“Kita ingat bahwa salah satu pilar keilmuan di UIN Antasari adalah berbasis lokal berwawasan global. Dengan dasar itu, kita berusaha untuk mengkaji kebudayaan lokal secara ilmiah, melestarikannya, dan mengembangkannya,” ungkap Prof Mujib.
Dalam tindak lanjutnya, UIN Antasari telah membentuk Banjar Corner dan Melayu Corner di Perpustakaan Kampus 1, yang diluncurkan pada 2021.
Selain itu, penggarapan sejumlah karya ilmiah juga dilakukan, salah satunya tulisan Prof. K.H. M. Asywadie Syukur, Lc., dan kumpulan makalah Prof. Dr. H. Alfani Daud.
“Di perpustakaan, kita juga sudah mengumpulkan banyak manuskrip. Ada yang dikumpulkan langsung dari keluarga Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary, ada yang kita scan, dan yang direpro untuk dikaji secara ilmiah. Ada yang dari ulama kita sendiri, ulama tradisional, dan dari kaum cendekiawan Banjar juga dikumpulkan,” urai Rektor.
Selanjutnya, Prof. Mujiburrahman memaparkan perjalanan panjang proses penerjemahan ini, dengan terlebih dahulu menceritakan proses pembuatan buku yang berbahasa Indonesia, dengan semula berjudul ulama Banjar dari Masa ke Masa.
“Mula-mula almarhum K.H. Ahmad Makkie, Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan waktu itu, menugaskan Pak Masdari untuk mengumpulkan biografi singkat Ulama Banjar,” cerita Rektor mengawali sejarah pembuatan buku ini.
Setelah dikumpulkan, dirinya kemudian ditelepon K.H. Ahmad Makkie untuk membuat kata pengantar, pada tahun 2010. Di kesempatan itu, Rektor memberikan tulisan yang cukup serius dan cukup panjang.
“Namun cetakannya pada waktu itu sangat sederhana, yang menerbitkan adalah MUI Kalsel,” sambungnya.
Setelah Prof. Mujib menjadi Rektor di tahun 2017, dirinya kemudian meminta persetujuan MUI, agar naskah tersebut ditelaah dan diketik ulang untuk direvisi serta disempurnakan.
“Lalu dilakukanlah proyek ensiklopedi ini pada tahun 2019, dengan pimpinan Pak Wardani. Alhamdulillah selesai dan bisa kami luncurkan pada waktu itu,” jelas Rektor.
Berikutnya di tahun 2020 dan seterusnya, muncul kritik yang sangat baik, terutama kepada naskah tersebut dan kepada tokoh yang ditampilkan. Di antaranya adalah kenapa tidak ditampilkan ulama perempuan? UIN Antasari pun melakukan penelitian lanjutan.
“Akhirnya ada sejumlah ulama yang bisa kita kover, kita tulis biografinya, dan diterbitkan, digabung dengan ulama laki-laki yang baru ditambahkan,” papar Prof. Mujib.
Setelah itu, seiring tamu luar negeri yang banyak berdatangan ke UIN Antasari, dan sering diajak ke Banjar Corner maupun Melayu Corner, yang sebagiannya tidak bisa berbahasa Indonesia, Rektor pun terpikir untuk melakukan penerjemahan ke dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Usulan tersebut lahir saat berdiskusi dengan para pengelola UPB.
“Kenapa kami serahkan ke UPB? Karena sejak awal saya katakan, tugas dari UPB itu ada tiga,” ungkap Prof. Mujib.
Pertama, melakukan pembelajaran dan pelatihan bahasa. Baik Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Kedua, memberikan tes terstandar. Fungsi yang ketiga, yaitu menerjemahkan, berkerja sama dengan Balai Bahasa.
Rektor kemudian menceritakan kerja sama yang telah terjalin baik antara kedua belah pihak dalam berbagai kegiatan.
“Beberapa waktu silam pernah kami diminta menerjemahkan berbagai cerita daerah. Dan yang kedua, waktu menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Banjar. Salah satu staf dari Balai Bahasa juga menjadi anggota tim. Jadi kerja sama kita memang telah lama berjalan, saya mengucapkan terima kasih untuk itu semua,” ungkap Prof. Mujib.
Akhirnya, lewat berbagai proses yang menantang, buku terjemahan ini sudah tersedia untuk masyarakat.
Adapun anggota Tim Penerjemah Bahasa Arab terdiri dari Prof. Dr. Faisal Mubarak Seff, Lc., M.A., Dr. Fatwiah Noor, Lc., M.Pd., Sa’adah, S.H., M.Pd., Taslimurrahman, Lc., M.Pd., Nornajjiati, M.Pd., dan Prof. Dr. Bakri Muhammad Bakhiet Ahmad (mentor dari Sudan).
Sedangkan anggota Tim Penerjemah Bahasa Inggris terdiri dari Dr. Ahmad Muhajir, M.A., Dr. Hj. Noor Maulidiyah, M.A., Noor Hasanah, M.A., Yokke Andini, S.S., M.Pd., dan Dr. Rahmila Murtiana, S.S., M.A.
(Jam/Fur/Ana)
