
Penutupan AL, Asesor Terkesan dengan Prodi BPI yang Memiliki 5 Doktor dan 2 Profesor
BANJARMASIN – Asesmen Lapangan (AL) Akreditasi Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, telah resmi berakhir Selasa (23/9/2025). Kegiatan yang berlangsung secara daring ini ditutup Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A.
Dua asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, yaitu Dr. Safrodin, M.Ag. dari Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dan Dr. Yasril Yazid, M.I.S. dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau, telah memimpin jalannya asesmen selama 2 hari. Turut hadir dalam acara penutupan jajaran pimpinan fakultas, para dosen, serta tim dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM).
Dalam sesi penyampaian hasil, Dr. Safrodin memberikan masukan, agar Prodi S-1 BPI melakukan inovasi untuk meningkatkan daya tarik di masyarakat. Ia menekankan pentingnya peningkatan jumlah peminat setiap tahunnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
“UIN Antasari sudah bagus memiliki mahasiswa asing dari Malaysia dan Thailand, namun perlu meningkatkan promosinya, karena idealnya perguruan tinggi itu setidaknya memiliki mahasiswa asing 1% dari total keseluruhan,” ujarnya.
Selain itu, Dr. Safrodin juga mencatat perlunya peningkatan kegiatan penelitian dan pengabdian di kalangan dosen.
Senada, Dr. Yasril merekomendasikan agar Prodi BPI menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar untuk mendukung penelitian dosen, mengingat adanya keterbatasan dana. Ia juga menyarankan agar penelitian dosen melibatkan mahasiswa.
Dr. Yasril turut mengaku terkesan dengan kualifikasi tenaga pendidik Prodi BPI yang memiliki lima dosen bergelar doktor dan dua guru besar. Catatan terakhirnya adalah agar tracer study dilakukan secara maksimal.
“Untuk memetakan lulusan dan kesesuaian kerja, yang dapat menjadi bahan evaluasi prodi,” pesannya.
Menanggapi hasil asesmen, Dekan Dr. H. M. Abduh, M.A. menyampaikan rasa terima kasih kepada para asesor. Ia berkomitmen untuk memperbaiki segala hal yang menjadi catatan evaluasi.
“Terima kasih juga disampaikan kepada tim akreditasi yang telah bekerja keras menyiapkan dokumen, serta kepada LPM, dan Rektor yang memberikan pendampingan dan dukungan penuh,” ungkapnya.
Berikutnya Rektor menegaskan, bahwa akreditasi adalah panduan dan kontrol dalam menjalankan tugas. Bahkan Prof. Mujib sering memprioritaskan hadir dalam setiap kegiatan akreditasi, dan mencatat semua rekomendasi asesor.
“Catatan ini nantinya akan diteruskan kepada LPM untuk ditindaklanjuti, guna memastikan peningkatan kualitas UIN Antasari secara berkelanjutan,” pungkasnya.
(Jam/Fur/Ana)