
Peluncuran Program Green Campus, Komitmen UIN Antasari Memulai Langkah Strategis Peduli Lingkungan
BANJARBARU – Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin memiliki komitmen untuk menjadikan kampus sebagai contoh penerapan prinsip keberlanjutan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Komitmen tersebut dibuktikan dengan diluncurkannya Program Green Campus dan promosi Prodi S-1 Ilmu Lingkungan, Kamis (15/5/2025), di Aula Rektorat Lantai 4 Kampus 2 di Banjarbaru.
Ketua Tim Green Campus Febrianawati Yusuf, M.Pd. menjelaskan, program ini dirancang sebagai upaya konkret dalam menciptakan lingkungan kampus yang ramah lingkungan, hemat energi, dan mendukung pelestarian alam sesuai dengan nilai-nilai Islam yang menekankan manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Berdasarkan arahan Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., melalui program ini diinginkan menjadikan kampus 2 sebagai percontohan kampus hijau di Provinsi Kalimantan Selatan.
“Yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan praktik keberlanjutan lingkungan,” papar Febri.

Untuk mewujudkan mimpi besar tersebut, ada beberapa langkah yang akan dilaksanakan.
“Mengembangkan infrastruktur dan sistem yang mendukung penghematan energi dan sumber daya alam, membangun kesadaran lingkungan di kalangan civitas academica, menyelaraskan kegiatan akademik dan non-akademik dengan prinsip pelestarian lingkungan, menciptakan ekosistem kampus yang sehat dan berkelanjutan, serta menjadi pusat pembelajaran dan penelitian tentang keberlanjutan lingkungan,” urai Febri optimis.
Ia menambahkan, ada beberapa program utama yang akan dilaksanakan, antara lain penanaman pohon “Hijau Berkah.”
“Program penanaman pohon dengan konsep meningkatkan keanekaragaman hayati dan memberikan manfaat langsung bagi komunitas kampus,” jelasnya.
Program ini akan direalisasikan dengan melaksanakan langkah-langkah nyata dan terukur.
“Antara lain pemetaan dan zonasi hijau pada bulan ke-1 dan 2, penanaman pohon berbasis tema pada bulan ke-3 sampai dengan 8, arboretum UIN Antasari pada bulan ke-6 hingga 12,” terang Febri.
Ia juga menjelaskan, ada program yang dinamakan “Adopsi Pohon”, dengan meminta setiap mahasiswa baru mengadopsi dan merawat satu pohon selama masa studi. Kemudian mereka diberikan sertifikat digital, dan dilaksanakan kompetisi tahunan “Pohon Asuhan Terbaik.”
Dari program-program tersebut, Febri menargetkan 1.000 pohon dapat ditanam pada tahun pertama dan mampu meningkatkan tutupan hijau di kampus sebesar 30%.
“Dan penurunan suhu ambient kampus 2–3 derajat celsius,” ujarnya.
Untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut, Tim Green Campus tentu tidak hanya bekerja sendiri, pelibatan komunitas menjadi hal yang sangat penting.
“Kerja sama dengan organisasi mahasiswa pencinta alam, pelibatan masyarakat sekitar dalam kegiatan penanaman, kemitraan dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, dan Balai Bibit,” urai Febri.
Program lain yang akan dilaksanakan adalah bank sampah.
“Pengembangan sistem pengelolaan sampah terpadu berbasis ekonomi sirkular yang melibatkan seluruh warga kampus,” jelas Febri.
Bank sampah menargetkan pengurangan sampah kampus yang dikirim ke tempat pembuangan akhir agar bisa berkurang signifikan sebesar 70%. Sampah-sampah yang terkumpul pada bank sampah akan diolah menjadi sampah organik untuk bisa dimanfaatkan kembali, seperti menjadi kompos.
“Perlu pelibatan minimal 75% civitas academica dalam program bank sampah,” ajak Febri.
Aksi lain yang dirancang adalah pengembangan sistem energi terbarukan berbasis panel surya dan efisiensi energi kampus.
“Pemenuhan 30% kebutuhan listrik kampus dari energi surya dalam 3 tahun, pengurangan konsumsi listrik kampus sebesar 25%, dan penghematan biaya listrik minimal 150 juta per tahun,” urai Febri.
Hal lainnya adalah produksi ekoenzim dari limbah organik, sebagai alternatif pembersih ramah lingkungan.
Febri optimis program-program ini dapat terlaksana, lewat dukungan penuh dari Rektor, mulai dari kebijakan tentang implementasi Green Campus, pengadaan barang dan jasa ramah lingkungan, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, insentif akademik untuk partisipasi dalam program Green Campus, dan integrasi indikator lingkungan dalam penilaian kinerja unit dan individu.
“Program ini diharapkan tidak hanya menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan ramah lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan perilaku keberlanjutan pada seluruh civitas academica,” pungkasnya.
(Jam/Fur/Ana)