
Media Sosial UIN Antasari Banjarmasin Raih “Engagement Tertinggi” dalam Analisis Kemenag
DEPOK – Media sosial resmi Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, termasuk akun Instagram @uinantasaribjm_official, mendapat pengakuan atas kinerjanya. Dalam paparan resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, UIN Antasari disebut sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dengan “engagement tertinggi” di antara puluhan akun yang dipantau.
Dengan kinerja ini, informasi-informasi pelayanan pendidikan tinggi yang disebar melalui berbagai media sosial resmi UIN Antasari, telah banyak membantu masyarakat maupun generasi muda, untuk melanjutkan studi. Termasuk di antaranya adalah calon-calon mahasiswa baru dari luar provinsi Kalimantan Selatan, yang telah berdatangan untuk berkuliah ke Banjarmasin dan Banjarbaru.
Temuan ini dipaparkan oleh Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag RI Dr. Thobib Al Asyhar, dalam presentasi berjudul “Analisis Keaktifan Media Sosial PTKN”. Dalam daftar “Top Performer Lainnya”, UIN Antasari Banjarmasin secara spesifik dicatat meraih predikat tersebut.
“Adapun untuk kategori yang paling aktif dengan 41 unggahan selama periode pemantauan adalah IAIN Takengon, dan IAIN Langsa untuk kategori konten berkualitas,” jelasnya.

Paparan ini disampaikan pada hari kedua Rapat Koordinasi Nasional Hubungan Masyarakat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yang berlangsung di Ruang Teleconference Fakultas A Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII), Depok, Jawa Barat, Kamis (30/10/2025). Acara ini mengusung tema “Memperkuat Peran Humas dalam Membangun Citra Kampus Berkelas”.
Transformasi Humas: Dari Juru Foto Menjadi Mitra Strategis
Dr. Thobib Al Asyhar dalam materi pertamanya yang berjudul “Optimalisasi Kehumasan: Dari Event Organizer menuju Strategic Partner” , menekankan perlunya pergeseran paradigma.
Menurutnya, Humas PTKIN tidak boleh lagi terjebak dalam mitos lama sebagai “Fotografer acara” atau pekerjaan musiman. Humas harus menjadi “Strategic Partner” dan “jantung komunikasi strategis Kampus”.
Pada hari yang sama, Staf Khusus Menteri Agama RI Dr. Ismail Cawidu, turut memberikan materi. Ia menilai bahwa Humas PTKIN sudah berada di “jalur yang benar”.
“Namun agar dapat bersaing secara global, perlu adanya percepatan transformasi struktural dan strategi branding yang lebih berani,” tegas salah satu penyusun Undang-Undang Pers tersebut.

Dr. Cawidu mengingatkan bahwa kegagalan komunikasi dapat berujung pada kerusakan reputasi dan hilangnya kepercayaan publik.
Di Rakornas ini, seluruh Humas PTKIN juga didorong segera berbenah dari sekadar aktif di media sosial, menjadi lembaga yang strategis dan transparan secara informasi.
Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, juga menjadi pemateri dalam kegiatan ini.
(Fur/Ana)







