
Mahasiswa KKN Internasional Gagas Pendirian Warung Barakah Umat di Kampung Muara Mongkos Malaysia
MUARA MONGKOS – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Internasional, berinisiatif membangun kesadaran ekonomi syariah di Kampung Muara Mongkos, Sarawak, Malaysia.
Langkah ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat lintas negara yang difasilitasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), bekerja sama dengan Harakah Islamiah Hikmah Malaysia.
Kampung Muara Mongkos merupakan salah satu lokasi penempatan mahasiswa KKN Internasional. Mayoritas penduduknya berasal dari etnis Tionghoa dan memeluk agama Katolik, sementara muslim masih tergolong minoritas. Fenomena ini memberikan tantangan tersendiri bagi mahasiswa dalam upaya menjalankan peran edukatif, khususnya dalam sektor ekonomi umat.
Inisiatif pembangunan ekosistem ekonomi syariah bermula dari hasil observasi lapangan. Ketika tim mahasiswa mencari tempat untuk berdiskusi usai peninjauan awal, mereka menyadari tidak adanya kedai makanan atau minuman milik muslim. Hal ini mendorong lahirnya ide untuk mengedukasi jemaah masjid terkait pentingnya membangun sistem ekonomi mandiri berbasis prinsip-prinsip Islam.
Kegiatan edukasi ini dilaksanakan pada Selasa (15/7/2025), selepas Asar di Masjid Miftahul Jannah. Hadir dalam kegiatan tersebut ketua pengurus masjid beserta jajaran, jemaah masjid, serta perwakilan dari Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia.
Ridhani, mahasiswa Program Studi S-1 Ekonomi Syariah yang menjadi pemateri, memaparkan urgensi pembentukan ekosistem ekonomi umat. Dalam paparannya, ia menyoroti ketiadaan kelompok usaha milik muslim di kampung tersebut serta peluang dakwah melalui aktivitas perdagangan, meneladani kisah sahabat Nabi Muhammad saw., Abdurrahman bin Auf.
“Ekonomi syariah tidak sekadar sistem transaksi bebas riba, tetapi juga bagian dari dakwah peradaban. Di tengah komunitas mayoritas non-muslim, ekonomi dapat menjadi jalan membangun kepercayaan dan kemandirian,” jelasnya.
Materi yang disampaikan tidak hanya teoritis. Ridhani mengusulkan pendirian Warung Barakah Umat, yaitu warung komunitas yang menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan halal dan sembako, serta dikelola menggunakan prinsip syariah, seperti akad musyarakah dan mudarabah. Usulan ini mendapat respons antusias dari peserta, termasuk dari kalangan pemuda masjid.
Kegiatan ini turut didukung Anggota Tim KKN Internasional lainnya, yakni Ayra (S-1 Ekonomi Syariah), Rizka (S-1 Pendidikan Bahasa Arab), Realita (S-1 Pendidikan Bahasa Arab), dan Syarifah (S-1 Pendidikan Bahasa Arab), yang berperan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan edukasi.
Kolaborasi ini tegas pihak mahasiswa, menekankan pentingnya kerja tim lintas keilmuan dalam menerapkan konsep pengabdian masyarakat yang berkelanjutan dan kontekstual.
Sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, pendekatan yang digunakan mengacu pada nilai-nilai keadilan dan keberkahan dalam muamalah. Prinsip seperti ‘adl (keadilan), amanah (kepercayaan), dan maslahah (kemaslahatan umum), menjadi landasan utama dalam menyusun konsep usaha berbasis syariah yang inklusif dan adaptif dengan kondisi lokal.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap akan terbentuk kesadaran kolektif dalam membangun kemandirian ekonomi muslim di wilayah minoritas, serta membuka ruang dakwah melalui sektor bisnis yang bersih dan beretika.
Penulis/Fotografer: Kelompok KKN Internasional Kampung Mongkos
Penyunting: Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi


