
Luluskan Hampir 100% Peserta PPG Batch 2 Tahun 2024, Rektor Ajak para Guru Profesional Cegah Brainroot
BANJARBARU – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, menyelenggarakan Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) Batch 2 Tahun 2024. Acara berlangsung khidmat di Gedung Serbaguna Kampus 2 Banjarbaru, dengan tingkat kelulusan yang membanggakan, mencapai 99% dari total 461 peserta. Dari jumlah tersebut, 449 peserta hadir langsung di gedung, sementara sisanya mengikuti secara daring.
Dalam sambutannya, Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas keberhasilan para peserta.
“Luar biasa. Ini tentu tidak terlepas dari kerja keras semua yang terlibat, mulai dari para dosennya, kemudian tentu saja para mahasiswa atau pesertanya,” ujar Rektor.
“Dan kerja keras yang luar biasa, sehingga bisa lulus, karena seingat saya baru kali ini mencapai setinggi itu kelulusannya, nyaris 100%,” tambah Prof. Mujiburrahman.
Rektor juga mengungkapkan adanya pelajaran bagi semua di balik keberhasilan ini. Apalagi sebagian peserta berasal dari daerah jauh, yang terkadang sinyal internetnya susah. Mengingat perkuliahan PPG Daljab Batch 2 Tahun 2024 ini berlangsung secara daring.
“Tapi ya namanya perjuangan, akhirnya berhasil juga,” tegas Prof. Mujiburrahman mengapresiasi.
Rektor juga menyoroti pentingnya tiga keterampilan masa depan berdasarkan laporan Future of Jobs 2025–2030 dari World Economic Forum (WEF).
Yang pertama adalah kemampuan berpikir analitis. Rektor menekankan pentingnya kemampuan berpikir runtut, rasional, dan ilmiah, terutama di tengah godaan teknologi yang dapat menyebabkan “brainroot” atau pengerutan otak akibat penggunaan ponsel dengan menikmati tsunami konten informasi yang menghibur dan singkat secara berlebihan.
Kedua, adalah daya tahan, kemampuan menghadapi kesulitan dan fleksibilitas dalam memecahkan masalah. Rektor berharap nilai ketabahan ini dapat ditanamkan kepada anak didik.
Ketiga adalah kemampuan bekerja sama di dalam tim, baik ketika memimpin atau dipimpin. Prof. Mujiburrahman menekankan pentingnya kolaborasi dibandingkan kompetisi.
Selain itu, Rektor mengutip pandangan seorang pakar bernama Elizabeth, yang menyebutkan dua tantangan utama bagi guru di Indonesia.
“Pertama, kadang-kadang jumlah guru di daftar gaji, lebih banyak daripada jumlah guru dalam kelas,” sindirnya, menyinggung tentang guru yang kurang fokus mengajar.
Kedua, cukup banyak guru di Indonesia hanya untuk mendapatkan pekerjaan, bukan untuk menjadi pendidik. Oleh karena itu, Rektor berharap para guru lulusan PPG ini dapat menjadi pendidik sejati yang tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak mulia peserta didik.
Di akhir sambutannya, Prof. Mujiburrahman mengingatkan para guru untuk bijak dalam mengelola keuangan setelah mendapatkan sertifikasi, agar hidup lebih sejahtera dan bermartabat tanpa terlilit utang.
UIN Antasari juga berencana melaksanakan PPG Prajabatan mulai awal tahun depan, mengingat sudah terakreditasi unggul.
(Fur/Ana)