
FTK Gelar Pesantren Go Digital: Kolaborasi Legislator dan Akademisi Dorong Transformasi Digital di Dunia Pesantren
TANAH BUMBU — Upaya mendorong digitalisasi pesantren oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin kembali mendapat dukungan kuat melalui kegiatan seminar“Pesantren Go Digital: Optimalisasi Humas Pesantren Dalam Strategi Dakwah dan Penyebaran Nilai Pendidikan Islami”, yang digelar di Tanah Bumbu pada Jum’at (10/10/2025).
Di helat di dua lokasi berbeda, yaitu Masjid Asy Syams Tanah Bumbu pada pagi hari dan Pendopo Serambi Madinah Kantor Bupati Tanah Bumbu pada siang harinya, sungguh tidak mengurangi kemeriahan acara.
Kegiatan yang merupakan hasil kolaborasi antara anggota komisi VIII DPR RI, H. Sudian Noor, S.AP dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin, berkomitmen untuk memperkuat peran pesantren dalam menghadapi era transformasi digital. Untuk itu, dihadirkan Anggy F. Sulaiman dan El-Fajri Aulia sebagai narasumber. Keduanya dikenal aktif dalam pengembangan literasi digital dan inovasi pendidikan berbasis teknologi.
H. Sudian Noor, S.AP dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sinergi antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju kemandirian pesantren dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pendidikan dan dakwah,” ujar H. Sudian.
Sementara itu, Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Dr. H. Hasni Noor, M.Ag., menyebut bahwa kegiatan ini bernama NgoPI (Ngobrol tentang Pendidikan Islam).
“Kolaborasi semacam ini menjadi contoh nyata hubungan baik antara kampus dan pemerintah dalam mendorong kemajuan pendidikan Islam di Kalimantan Selatan,” ujar Dr. Hasni.

Dalam pemaparannya, Anggy F. Sulaiman yang juga merupakan pendiri Masjid Sejuta Pemuda menekankan pentingnya peran masjid dalam pengembangan dan penyebaran nilai-nilai Islam.
“Masjid harus menjadi tempat pengembangan dan pemberdayaan anak muda untuk menjadi pusat inovasi dakwah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa melalui gerakan Masjid Sejuta Pemuda, pihaknya terus mendorong agar masjid menjadi ruang kreativitas dan kolaborasi bagi para santri dan pemuda Muslim dalam berdakwah dan berkarya di dunia digital
Sementara itu, El-Fajri Auliasebagai media expert Masjid Sejuta Pemuda menyoroti pentingnya generasi muda Islam aktif membuat konten-konten di media sosial untuk membangun personal branding, meningkatkan literasi agama, dan menjawab tantangan global sambil memegang teguh nilai-nilai spiritual dan sosial Islam.
“Jika pemanfaatan media sosial dilakukan dengan pemahaman dan pendampingan yang tepat, maka manfaatnya bisa dimaksimalkan untuk pengembangan personal branding, pendidikan agama, dan penyebaran nilai-nilai positif Islam,” jelasnya.
Sementara di sesi siang, Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu,Yulian Herawati, SE.,MM.,CGCAE.,CFrA. dalam sambutannya menyebutkan bahwa kehadiran digitalisasi membawa dua sisi yang harus disikapi dengan bijak.
“Perkembangan digital membawa banyak kemudahan, tetapi juga tantangan. Ada sisi positif yang dapat dimanfaatkan untuk dakwah dan pendidikan, namun ada pula sisi negatif yang harus diwaspadai. Di sinilah pentingnya peran pesantren dalam membimbing generasi muda agar mampu mengatasi tantangan ini,” ujarnya.

Antusiasme peserta, baik dari kalangan santri, ustaz, maupun mahasiswa, terlihat tinggi. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi seputar penerapan media digital dalam kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Melalui kegiatan “Pesantren Go Digital” ini, diharapkan muncul semangat baru bagi pesantren di Tanah Bumbu dan Kalimantan Selatan untuk terus beradaptasi dan berinovasi, tanpa meninggalkan akar nilai-nilai keislaman yang menjadi jati diri pesantren.
Kontributor: Tim Pesantren Go Digital FTK UIN Antasari Banjarmasin Penyunting: Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi