
Dari Tiongkok Hingga Brazil: Warna-Warni Kostum Dunia Hiasi Parade International Events 2025 Tadris Bahasa Inggris
BANJARMASIN – Nuansa meriah terasa saat barisan mahasiswa berbalut kostum tradisional Hanfu—pakaian khas Tiongkok—melintas. Pakaian yang melambangkan keharmonisan dan etika itu menjadi salah satu pemandangan utama dalam Parade International Events 2025, gelaran Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Antasari. Sambil berkeliling Kampus 1 Banjarmasin, para mahasiswa ini tidak hanya mengenalkan budaya dunia, tetapi juga membawa pesan untuk menumbuhkan inspirasi setinggi langit.
Parade yang berlangsung pada Senin (10/11) ini merupakan bagian dari rangkaian acara “International Events” dan “International Culture Festival”. Kegiatan ini digelar dalam rangka Dies Natalis ke-11 Prodi TBI.
Mengusung tema “Elegance: Embracing Legacy and Growing the Aspiration of All the Nations’ Culture” (Keanggunan: Merangkul Warisan dan Menumbuhkan Aspirasi dari Semua Budaya Bangsa), parade ini menampilkan beragam budaya global. Barisan mahasiswa tampak mengenakan kostum yang mewakili Korea Selatan, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Cina, Brazil, hingga Timur Tengah.
Muhammad Fathon, mahasiswa kelas 25b yang mengenakan kostum Hanfu, mengaku sangat antusias. Baginya, ini adalah pengalaman pertama.
“Rasanya sangat senang sekali, apalagi kami sudah latihan berkali-kali untuk acara yang terselenggara pada hari ini. Rasanya seperti wah senang banget, excited,” ujarnya kepada Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi.

Fathon menjelaskan, kostumnya terinspirasi dari model baju tradisional Hanfu untuk mengangkat tema Cina yang menjadi tugas kelompoknya.
Momen Menumbuhkan Aspirasi
Dukungan untuk kegiatan ini datang dari pimpinan universitas. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof. Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd., mengapresiasi acara ini sebagai momentum yang sangat baik untuk pengembangan diri mahasiswa.
“Kita ingin mengembangkan kepercayaan diri dan juga pemikiran kreatif kita, terutama untuk mengetahui negara-negara yang ada di dunia,” tuturnya sebelum membuka resmi parade lewat pemotongan pita.

Usai parade, semua peserta dan dosen berkumpul di Auditorium Mastur Jahri, untuk pembukaan acara.
Ketua Panitia Akhmad Ilmiansyah melaporkan, acara ini tidak hanya sekadar parade. Karena selama empat hari (10–12 November dan 27 November), rangkaian kegiatan akan diisi dengan bazar, penampilan-penampilan, serta berbagai perlombaan untuk siswa SMA dan mahasiswa se-Kalimantan Selatan.
Berikutnya Ketua Prodi TBI Afifah Linda Sari, M.Pd., menjelaskan tema yang diangkat tahun ini, yang mengingatkan bahwa elegance adalah tentang menghargai warisan budaya sambil terus menumbuhkan aspirasi untuk masa depan.
Sejalan dengan tema tersebut, ia mendorong mahasiswa untuk terus termotivasi dan berprestasi, selaras dengan status akreditasi “Unggul” yang telah diraih prodi ini.
“Saya berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk tetap berkompetisi memiliki motivasi yang tinggi untuk selalu berprestasi, dan kita jaga sama-sama, kita tingkatkan bersama-sama untuk akreditasi ini,” pesan Afifah dalam sambutannya.

Senada, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga FTK Prof. Dr. Ahmad Muradi, M.Ag. yang hadir mewakili Dekan, memuji konsistensi acara ini. Ia mengaitkan tema dengan pencapaian akreditasi Unggul TBI.
“Rawat peninggalan pusaka dijaga, tumbuhkan aspirasi budaya bangsa,” ucapnya mengutip pantun yang disiapkan.

Wakil Dekan kemudian membuka resmi acara dengan dengan pemotongan tumpeng.
(Fur/Ana)



















