
Berkiprah 50 Tahun di UIN Antasari, Prof. Ridhahani Fidzi: Saya Tidak Ingin Dilepas
BANJARMASIN – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Antasari menggelar Apresiasi Purnabakti Prof. Dr. H. Ridhahani Fidzi, M.Pd., Kamis (20/11/2025). Acara yang berlangsung di Auditorium Mastur Jahri Kampus 1 Banjarmasin ini terasa istimewa, karena bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-61 UIN Antasari.
Dalam momen penuh haru tersebut, Prof. Ridhahani mengungkapkan rasa syukurnya telah menyelesaikan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara selama 42 tahun 8 bulan, terhitung sejak 1 Maret 1983. Namun jika dihitung sejak menjadi mahasiswa di 1976, dirinya telah menjadi bagian dari kampus ini selama 50 tahun.
“Saya melihat di sini tema kita tidak ada kata pelepasan, yang ada apresiasi purnatugas. Dan saya tidak ingin dilepas, karena lebih separuh hidup saya ada di UIN Antasari,” ujar Prof. Ridhahani dalam sambutannya.

Meskipun secara administratif telah purnatugas sejak 1 November 2025, dirinya menegaskan bahwa masih memiliki kewajiban mengajar di tiga kelas. Baginya, kampus ini memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakternya.
Peluncuran Dua Buku Biografi
Sebagai bentuk penghormatan, acara ini juga ditandai dengan peluncuran dua buku. Buku pertama berjudul “Menabur Ilmu, Menuai Dedikasi: Kisah Hidup Ridhahani Fidzi sebagai Pendidik dan Organisatoris”, dan buku kedua berjudul “Iman, Ilmu, dan Amanah.”

Rektor Prof. Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd. menjelaskan, penerbitan buku ini merupakan tradisi kebijakan rektor sebelumnya, yakni Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. untuk menghargai para guru besar.
“Kita ingin menghargai dan memberikan pesan serta kesan kepada semua generasi muda untuk mengenal tokoh-tokoh kita di UIN Antasari,” ungkap Prof. Nida.
Kenangan Rektor dan Dekan
Rektor Prof. Nida yang baru saja dilantik, mengenang kedekatannya dengan Prof. Ridhahani. Dirinya menceritakan, bahwa Prof. Ridhahani adalah teman satu almamater saat menempuh program S-2 di Universitas Lambung Mangkurat. Saat itu, Prof. Ridhahani menjabat sebagai Ketua Program Studi S-1 Pendidikan Matematika IAIN Antasari, sementara Prof. Nida merupakan staf di Program Studi S-1 Tadris Bahasa Inggris.
“Di situlah saya mengenal lebih jauh bagaimana Bapak Prof. Ridhahani yang sangat menginspirasi dan memotivasi kami semuanya,” kenang Rektor.

Sebelumnya, Dekan Dr. H. Hamdan, M.Pd. turut memuji sosok Prof. Ridhahani sebagai teladan yang disiplin. Dirinya menceritakan pengalaman saat kuliah dahulu, ketika Prof. Ridhahani selalu hadir sebelum mahasiswa datang.
“Beliau tidak hanya menasihati tapi beliau mencontohkan, beliau tidak banyak omong, sehingga orang segan dan takzim dengan beliau,” ujar Dr. Hamdan.
Dekan pun berharap Prof. Ridhahani beserta keluarga senantiasa sehat dan terus berkontribusi bagi agama, bangsa, serta negara.
Dengan purnabaktinya Prof. Ridhahani, jumlah guru besar di UIN Antasari kini tercatat sebanyak 31 orang, dengan dedikasi Prof. Ridhahani yang akan terus menjadi kenangan manis bagi banyak orang.
(Jam/Fur/Ana)







