
Hari Ini Batas Akhir Submit Data Zona Integritas, UIN Antasari Targetkan Lolos ke Tim Penilai Nasional
BANJARMASIN – Mendung yang menggelayut di langit pagi hari, tidak menyurutkan semangat aparatur sipil negara di lingkungan Rektorat Universitas Islam Negeri Antasari, untuk tetap antusias mengikuti Apel Rutin di Halaman Gedung Pusat Sumber Belajar Kampus 1, Senin (22/12/2025).

Bertindak sebagai pembina apel, Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) Hj. Raden Yani Gusriani, S.E., M.M., menyampaikan sejumlah arahan strategis menjelang akhir tahun anggaran.
Kesiapan Hadapi Audit Laporan Keuangan
Dalam amanatnya, Kepala SPI mengingatkan seluruh unit kerja untuk segera melengkapi laporan pertanggungjawaban, atas kegiatan yang telah dilaksanakan dari Januari hingga Desember.
Hal ini dinilai krusial, mengingat kemungkinan adanya pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI maupun Badan Pemeriksa Keuangan pada Januari atau Februari mendatang.
“Biasanya UIN Antasari selalu menjadi sampel pemeriksaan BPK setiap tahun, padahal biasanya untuk perguruan tinggi keagamaan negeri sampelnya dua tahun sekali. Mudah-mudahan nanti ketika pemeriksaan, baik internal maupun eksternal, kita semua sudah siap,” tegas Hj. Raden.
Fokus Submit Zona Integritas (ZI)
Isu utama lain yang disoroti adalah kewajiban submit data ZI yang dilakukan serentak se-Indonesia pada hari ini. Kepala SPI pun menekankan, agar Tim ZI dan sekretariat memastikan data yang diunggah terisi lengkap, dan sesuai teknis folder Lembar Kerja Evaluasi.
“Kalau kita tidak submit tahun ini, kita tidak bisa dinilai di 2026. Pastikan data diisi sesuai permintaan, karena ini penting, agar kita bisa lolos ke Tim Penilai Nasional,” ujarnya.
Penyusunan Anggaran Berbasis Risiko dan WFA Akhir Tahun
Terkait perencanaan anggaran 2026, Hj. Raden mengimbau, agar revisi dan penyusunan anggaran dilakukan berbasis manajemen risiko serta isu strategis internal, seperti kondisi SDM dan finansial.
“Apa yang menjadi risiko dari pekerjaan kita, jika mengatasinya perlu biaya, anggarkanlah keperluan itu,” jelasnya.
Menutup arahan, Kepala SPI menginformasikan adanya edaran mengenai sistem kerja work from anywhere (WFA) pada 29 hingga 31 Desember. Meski diperbolehkan bekerja dari mana saja, dirinya menegaskan, bahwa pegawai harus tetap siap sedia jika dibutuhkan.
“Kita kadang tidak bisa mengubah situasi, tapi kita bisa mengubah persepsi. Berpikir positif, miliki motivasi baik, serta bekerja secara produktif,” ajaknya.
Dengan memberikan kinerja optimal, pihak UIN Antasari berharap bisa semakin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dalam menunjang kemajuan daerah maupun Indonesia.
(Jam/Fur/Ana)


