
Dukung Zona Integritas Menuju WBBM, 9 Calon Agen Perubahan UIN Antasari Adu Inovasi
BANJARMASIN – Universitas Islam Negeri Antasari menggelar pemilihan Agen Perubahan periode 2025–2026. Sembilan calon telah lolos seleksi administrasi dan siap mempresentasikan program inovasi mereka dalam pemilihan terbuka pekan depan.
Proses ini merupakan bagian krusial dari komitmen UIN Antasari untuk mempertahankan predikat Zona Integritas (ZI) Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan melangkah menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Ketua Tim Pelaksana Pemilihan Agen Perubahan Yusrina Hidayati, S.Ag., M.M. menyatakan, proses seleksi berlangsung ketat.
“Sampai hari Selasa tanggal 11 November, ada 12 calon agen perubahan yang mengisi tautan dengan melampirkan proposal,” ujarnya, Rabu (12/11).
“Setelah mengadakan rapat hari Rabu tanggal 12 November, tinggal 9 nama calon agen perubahan yang akan dilakukan pemilihan secara langsung,” lanjutnya.
Yusrina berharap dengan terpilihnya agen perubahan yang baru, UIN Antasari dapat terus memperkuat komitmennya.
“Harapan dengan terpilihnya Agen Perubahan yang baru adalah sebagai salah satu pendukung Zona Integritas, sehingga dapat mempertahankan WBK dan menuju WBBM,” tuturnya.
Komitmen ini sebelumnya telah ditegaskan oleh Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Kepegawaian (Karo AUPKK) Dr. H. Zainal Ilmi, S.Ag., M.Pd.I. Menurutnya, ini adalah amanah besar dari Rektor.
“Tugas ini cukup berat, tapi kalau bisa kita laksanakan dengan baik, akan meningkatkan kualitas layanan kita kepada masyarakat. Ini harus dilaksanakan bersama-sama,” tegas Karo dalam arahannya (3/11).
Tahapan Seleksi
Berdasarkan surat edaran resmi, proses pemilihan Agen Perubahan mengikuti jadwal sebagai berikut:
- Pendaftaran Calon Agen Perubahan: 29 Oktober s.d. 7 November 2025
- Seleksi Administrasi: 12 s.d. 13 November 2025
- Uji Coba Aplikasi: 14 November 2025
- Pemilihan Secara Terbuka (setelah upacara): 17 November 2025
- Penetapan Agen Perubahan: 19 November 2025
9 Calon dan Ragam Inovasi
Kesembilan calon yang lolos berasal dari berbagai unit kerja dan fakultas, terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan. Masing-masing mengusung program inovasi untuk mengakselerasi perubahan di UIN Antasari.
Berikut adalah 9 nama calon dan ringkasan program kerja yang mereka tawarkan:
- Basuki Rahman, S.Pd., M.Ling. (Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi): Menggagas “AntasariSafety”, sebuah Sistem Pelaporan Terpadu berbasis aplikasi mobile untuk melaporkan kerusakan fasilitas (lingkungan) dan perilaku tidak etis (sosial) guna mewujudkan Zona Integritas yang responsif.
- Dr. Ahmad Syawqi, S.Ag, S.IPI, M.Pd.I (Perpustakaan): Mengusung program “Pustakawan Mesra”, sebuah pendekatan layanan perpustakaan yang humanis, termasuk menyediakan “Pojok Relaksasi” untuk dukungan kesehatan mental dan layanan inklusif bagi difabel.
- Dr. Ridha Darmawaty, M.Pd. (Lembaga Penjaminan Mutu): Membawa program “Kayuh Baimbai” dan “Ruhui Barakatan”. Inovasi ini berfokus pada integrasi total semua sistem data digital universitas yang terfragmentasi (data silos) menjadi satu sumber data tunggal (SSOT) yang didukung budaya kolaborasi.
- Lia Agustina, M.Pd. (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat): Mengajukan program “Jumat 3B” (Berkah, Berolahraga, dan Bersih). Program ini bertujuan merevitalisasi kegiatan Jumat bagi ASN, tidak hanya senam, tetapi juga variasi kegiatan keagamaan, olahraga, dan kebersihan lingkungan kampus.
- Miftahul Aula Sa’adah, M.Psi. (Fakultas Ushuluddin dan Humaniora): Berfokus pada penguatan peran Agen Perubahan sebagai teladan (role model), komunikator, dan inovator. Program ini bertujuan mengakselerasi implementasi ZI dengan meningkatkan literasi integritas di kalangan mahasiswa dan dosen.
- Adi Wahyu Ilhami, S.H.I., M.H. (Fakultas Syariah): Mencanangkan “Siap Fasya” (Sistem Integrasi Arsip Digital Profesional Fakultas Syariah). Inovasi ini bertujuan menggantikan sistem arsip manual dengan sistem digital terintegrasi untuk efisiensi, keamanan data, dan mendukung paperless office.
- Muhammad Husni, S.H. (Fakultas Syariah): Menawarkan “Fast Service” (Friendly, Accountable, Smart, and Transparent Service). Sebuah program yang menggabungkan digitalisasi layanan administrasi sederhana (seperti Google Form untuk surat) dengan komitmen budaya “Senyum Layanan Syariah”.
- Rabiah Al Adawiyah DND, S.E., M.H. (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan/FTK): Mengusung “SOP Aktif, Layanan Efektif”. Program ini berfokus pada peninjauan, pembaruan, dan sosialisasi masif Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan di FTK, fakultas terbesar di UIN Antasari, untuk menghilangkan kebingungan pengguna dan memastikan efisiensi layanan.
- Trining Puji Astutik, S.Si., M.Pd (FTK): Mengajukan dua program: “Kantin Halal dan Green Campus”. Program ini mendorong sertifikasi halal bagi semua kantin kampus, merespons UU Jaminan Produk Halal yang mewajibkan sertifikasi di 2026, sekaligus menerapkan konsep kampus hijau melalui pengelolaan sampah dan smoking area.
(Fur/Ana)



