
Tingkatkan Kualitas Publikasi, FUH UIN Antasari Bekali Dosen Penulisan Jurnal Internasional Berbasis AI
BANJARMASIN – Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH) Universitas Islam Negeri Antasari menggelar “Workshop Penulisan Jurnal Ilmiah Internasional Berbasis Artificial Intelligence (AI)”. Kegiatan yang berlangsung secara hibrida (luring dan daring) selama dua hari, 11–12 November 2025 ini, dipusatkan di Aula Zafry Zamzam, Gedung Rektorat Kampus 1.
Lokakarya ini menghadirkan pakar publikasi internasional Prof. Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Dekan FUH UIN Antasari Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag. dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki dua urgensi. Pertama, untuk mendukung pemenuhan Beban Kerja Dosen yang menuntut adanya publikasi ilmiah agar bisa dimanfaatkan masyarakat. Kedua, untuk menyikapi penggunaan AI yang sangat masif di kalangan akademisi.
Dirinya pun menekankan pentingnya etika agar pemanfaatan teknologi tidak mengurangi integritas akademik.
“Kita tidak menafikan fakta bahwa saat ini penggunaan AI sudah sangat masif di kalangan civitas academica. Namun demikian ketika ini digunakan secara membabi buta, semangat untuk berpikir cenderung berkurang. Tentu penggunaannya ini mesti kita manfaatkan dengan tetap menjaga integritas keilmuan kita,” ujar Dr. Dzikri.

Acara ini dibuka resmi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof. Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd., yang hadir mewakili Rektor.
Prof. Nida menegaskan bahwa UIN Antasari mendukung pemanfaatan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti peran intelektual peneliti. Dirinya juga menyebut bahwa UIN Antasari telah menyusun pedoman dan kode etik terkait penggunaan AI.
“Penggunaan AI itu tidak dilarang, tetapi kita pun juga harus mengetahui etika-etika. Pada sentuhan akhir itu harus kita baca dengan betul-betul. Ini hanya sebagai alat bantu, yang tentu saja kita ingin interpretasi dari semua data adalah hasil dari kita semua berpikir,” jelasnya.

Acara ini berlangsung intensif. Para peserta pun bersiap mendapat materi mulai dari tren jurnal internasional, etika akademik, praktik penggunaan peralatan AI (seperti ChatGPT, Scite, dan Grammarly), hingga sesi klinik penulisan dan pendampingan penyusunan draf artikel.
(Fur/Ana)





