Hadirkan Rektor UIN Yogya dan Pakar dari Turki, Seminar Pusjibang-PI FTK Bahas Model Pendidikan Glocal
BANJARMASIN – Kembali, Pusjibang-PI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin menggelar seminar internasional bertajuk “Islamic Education Based on Local Wisdom and Global Insight: Opportunities and Challenges in the Digital Era”. Kegiatan berlangsung di Auditorium Mastur Jahri, Kampus 1 Banjarmasin pada Senin (3/11/2025).
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd. Wakil Rektor menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ilmiah berskala internasional ini sebagai sarana memperkuat kolaborasi akademik dan memperluas wawasan global sivitas akademika.
Seminar menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Prof. Noorhaidi S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D. (Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Tugba Turkoğlu, Ph.D (Istanbul Foundation for Science and Culture), dan Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag. (Guru Besar UIN Antasari Banjarmasin).
Dalam paparannya, Prof. Noorhaidi Hasan menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan Islam, kearifan lokal, dan wawasan global agar pendidikan Islam tetap relevan di tengah arus globalisasi dan disrupsi digital. Nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong, tata krama, dan musyawarah dinilai selaras dengan prinsip Islam, yaitu ukhuwah, ‘adl, dan rahmah.
“Pendidikan Islam perlu melahirkan generasi beriman, berakhlak, dan terbuka terhadap ilmu pengetahuan global,” tegas Prof. Noorhaidi.
Sementara itu, Prof. Syaifuddin Sabda menyoroti tantangan pendidikan Islam di era globalisasi dan kecerdasan buatan. Ia memperkenalkan konsep Glocal Education Model, yaitu pendidikan yang menggabungkan standar global dengan identitas lokal dan spiritual, serta gagasan Digital Adab Literacy untuk menanamkan etika digital berbasis nilai Islam di tengah budaya global yang bebas.
“Sistem pendidikan Islam perlu dikontekstualisasikan agar mampu membentuk Muslim global citizens yang berkarakter dan berpegang pada nilai-nilai Islam,” tekan Prof. Syaifuddin.
Di sesi akhir, Tugba Turkoğlu, Ph.D memaparkan 5D Thinking Model, yaitu pendekatan pembelajaran transformatif yang menghubungkan ilmu pengetahuan dengan keimanan kepada Sang Pencipta. Melalui model ini, peserta didik diajak untuk “membaca alam semesta sebagai kitab Allah”, memahami fenomena semesta yang tidak hanya secara ilmiah, tetapi juga dari sisi makna dan tujuan ilahiah. Pendekatan ini dianggap mampu menjawab krisis spiritual dan moral dalam sistem pendidikan modern.
Dihadiri oleh guru, dosen, serta praktisi pendidikan dari berbagai sekolah di Kota Banjarmasin, acara yang dimoderatori oleh Adinda Afifah Anwar, S.Pd., M.Li., berlangsung epik, diliputi antusiasme para peserta.
“Gagasan ketiga narasumber memadukan nilai Islam, kearifan lokal, dan wawasan global. Inspiratif dan interaktif,” kesan salah satu peserta.
Acara ditutup dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pembicara dan peserta atas kontribusinya dalam menyukseskan kegiatan ini, serta harapan agar kolaborasi akademik lintas negara seperti ini terus berlanjut di masa mendatang.
Kontributor: Tim Pusjibang-PI FTK Tahun 2025
Penyunting: Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi

