
UPKK UIN Antasari Gelar Sekolah Islam dan Demokrasi Tahun 2025
BANJARMASIN – UPT. Pengembangan Kewirausahaan dan Karier (UPKK) UIN Antasari Banjarmasin, Rabu (29/10/2025) melaksanakan kegiatan Sekolah Islam dan Demokrasi Tahun 2025. Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah “Suara rakyat untuk keadilan refleksi demokrasi dan ketimpangan sosial.” Bertempat di Aula Pascasarjana, kegiatan diikuti 100 mahasiswa dari Organisasi Kemahasiswaan yang ada di lingkungan UIN Antasari Banjarmasin.
Rektor UIN Antasari dalam sambutannya yang diwakili oleh Dr. Irfan Noor, M.Hum., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama menyampaikan rasa syukur karena kegiatan yang sangat penting ini bisa dilaksanakan. Menurutnya, Sekolah Islam dan Demokrasi ini merupakan upaya pengembangan bakat dan minat mahasiswa, khususnya pelatihan di bidang kepemimpinan.
“Agar dalam kepemimpinan kita tahu isu-isu yang berkembang, isu-isu demokrasi dan keislaman yang menjadi bagian ciri khas dari PTKIN,” ujar Dr. Irfan.
Ia menegaskan, UIN Antasari melalui UPKK, serius dalam mengembangkan minat dan bakat mahasiswa. Khusus untuk mereka yang mempunyai bakat dan minat dalam bidang kepemimpinan, UPKK melaksanakan Sekolah Islam dan Demokrasi.
“Bukan sesuatu yang tidak ada dasarnya pelatihan-pelatihan ini dan insya Allah ini akan bermanfaat bagi kalian,” tegas Wakil Rektor itu.
Dr. Irfan memaparkan, narasumber dalam kegiatan ini merupakan pakar dalam bidangnya masing-masing, aktivis di masanya, namun tetap sukses dalam karirnya.
“Jadi kami menghadirkan narasumber ini biar menggugah, menginspirasi kalian semua bahwa berorganisasi itu jangan stop, terus bina karier,” sampainya.
Sekolah Islam dan Demokrasi biasanya digelar selama dua hari. Kali ini hanya dilaksanakan selama satu hari. Selain karena efisiensi anggaran, juga agar mahasiswa masih bisa melaksanakan aktivitas lainnya.
“Jadi, insya Allah tidak akan memberatkan kalian semua dan tidak akan mengganggu waktu-waktu perkuliahan kalian. Karena kami tahu bahwa kalian ini aktivis, penuh dengan jadwal. Jadi, mudah-mudahan bisa memberi manfaat kepada kalian,” tegas Dr. Irfan.
Materi pertama disampaikan Rektor UIN Antasari Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA., melalui video dengan judul “Pilkada, kotak kosong dan cermin retak demokrasi”. Sementara materi kedua disampaikan oleh Hairus Salim, H.S., MA. dengan judul “Isu Keadilan dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia (Refleksi Demo Mahasiswa atas Kebijakan Publik Negara)”. Dilanjutkan dengan materi ketiga yang disampaikan oleh Prof. Dr. rer. Soc Masduki, MA, yang berjudul “Mahasiswa, Masyarakat Sipil dan Media dalam Demokrasi Indonesia (Refleksi Kasus Affan Kurniawan dalam Demo di Indonesia)”.
(Jam/Ana/Hai)



