
Sukses Gelar UP UKMPPG Perdana bagi 4.000 Peserta dari 20 LPTK, Penyelia Puji Pengawas UIN Antasari

BANJARMASIN – Universitas Islam Negeri Antasari sukses menuntaskan perannya sebagai Tempat Ujian Kompetensi (TUK) Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), untuk Ujian Pengetahuan (UP) Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) Tahun 2025. Acara evaluasi dan penutupan kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut digelar di Aula Zafry Zamzam, Lantai 3 Gedung Rektorat Kampus 1, Ahad (19/10).
Ini merupakan pengalaman pertama bagi UIN Antasari. Meskipun demikian, pelaksanaannya dinilai berjalan lancar dalam menangani total 4.000 peserta yang berasal dari 20 LPTK berbeda.
Ketua LPTK UIN Antasari yang juga Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Dr. H. Hamdan, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak, terutama para pengawas. Ia melaporkan, bahwa dari 4.000 peserta yang terbagi dalam empat sesi, tingkat kehadirannya sangat tinggi.
“Hanya 4 orang yang tidak hadir dari 4 ribu peserta,” ungkap Ketua.
Ia merinci alasan ketidakhadiran tersebut beragam. Satu peserta tidak hadir karena respons yang lambat, dua peserta di sesi kedua berhalangan karena satu orang meninggal dunia dan satu lainnya melahirkan. Satu peserta lainnya di sesi keempat tidak hadir karena sedang melangsungkan pernikahan.
Dekan juga menyoroti tantangan di lapangan, seperti adanya peserta yang menangis, namun situasi tersebut berhasil ditangani dengan baik oleh para pengawas.
Apresiasi tinggi juga datang dari pihak Panitia Nasional Kementerian Agama yang diwakili oleh dua penyelia. Dr. Ahmad Arifi, M.Ag. selaku penyelia 1, memuji kesiapan UIN Antasari.
“Kami menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada LPTK di FTK UIN Antasari karena telah siap melaksanakan, dan juga saya saksikan dua hari ini luar biasa,” ujarnya.
Dr. A. Arifi menjelaskan, UP UKMPPG tahun ini dilaksanakan berbasis domisili, dengan ujian digelar di tempat masing-masing peserta. Ia menyebut jumlah 4.000 peserta di UIN Antasari merupakan yang terbanyak dipantaunya, melebihi lokasi lain seperti Mataram yang hanya 1.400-an peserta.
Secara khusus, ia memuji dedikasi 100 orang pengawas yang dinilainya memberikan “layanan prima”.
“Coba, ada ibu-ibu laptopnya sudah pinjam atau mungkin baru beli, tapi ternyata tidak bisa menggunakannya. Lalu mereka dituntun sampai bisa oleh para pengawas, ini kan luar biasa,” kata Penyelia 1 mengapresiasi.
Berdasarkan hasil evaluasinya, Dr. Ahmad Arifi menyimpulkan, pelaksanaan UP di UIN Antasari berjalan dengan baik.
“Di ruangan terlihat aman, lancar, dan terkendali,” tegasnya.
Penyelia kedua Dr. Suparto, M.Pd.I., turut mengapresiasi seluruh panitia dan pengawas. Ia mengingatkan, bahwa tugas utama pengawas adalah mengantarkan peserta agar dapat melaksanakan ujian dengan baik. Dr. Suparto berharap pengalaman pertama yang sukses ini dapat dijadikan pegangan untuk pelaksanaan yang lebih baik di masa depan.
(Jam/Fur/Ana)
