
BPI Jalani AL secara Daring, Rektor: Ini Prodi Relevan dengan Kebutuhan Zaman dan Alumninya Banyak Berkiprah di Tengah Masyarakat
BANJARMASIN — Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri Antasari, memulai Asesmen Lapangan (AL) untuk akreditasi Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI), Senin (22/9/2025). Berbeda dari biasanya yang dilakukan secara luring, asesmen kali ini dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting, dengan pusat kegiatan di Laboratorium Komputer Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data Kampus 1.
Kegiatan ini didampingi langsung Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) untuk memastikan kelancaran prosesnya. Menurut Koordinator Pusat Manajemen Akreditasi dan Sertifikasi Irma Rahmawati, M.Pd., persiapan sudah dilakukan sejak 2024, termasuk beberapa kali simulasi.
“Sampai terakhir hari Minggu kemarin, kita simulasi bagaimana menampilkan data dan melengkapi bukti dukung,” ungkapnya kepada Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi.

Dalam kesempatan ini, Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. membuka acara dan menyampaikan apresiasinya.
“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Asesor, Dr. Safrodin, M.Ag. dari UIN Walisongo Semarang, dan Dr. Yasril Yazid, M.I.S. dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau, yang bersedia meluangkan waktu beliau yang sangat berharga untuk membantu proses akreditasi Prodi BPI,” ujarnya.

Rektor juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dekan, Ketua Prodi BPI, jajaran fakultas, dan LPM yang telah bekerja keras. Ia menyebut Prodi BPI sebagai program unggulan di FDIK, karena usianya yang sudah cukup tua dan banyak alumnusnya yang berkiprah di masyarakat, baik di lembaga swasta maupun pemerintahan.
“Di tengah perkembangan zaman saat ini yang penuh dengan gejolak dan penuh kecemasan, masyarakat tentu sangat membutuhkan penyuluhan keagamaan, dan karena itu prodi ini tentu sangat relevan dengan kebutuhan zaman,” tegas Prof. Mujib.
Tanggapan dari Tim Asesor
Dalam sambutannya, Asesor 1 Dr. Safrodin mengapresiasi dukungan penuh dari Rektor. Ia berharap proses AL secara daring ini tidak mengurangi kualitas dan bobot asesmen, seiring prosedur tetap dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, yang mengharuskan dilaksanakan secara virtual.
“Kami telah diberi tugas untuk melakukan asesmen akreditasi, dimulai dengan asesmen kecukupan beberapa bulan lalu,” ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya akan melihat kondisi nyata dan faktual di lapangan.
“Tugas kami adalah untuk memberikan masukan, membantu menemukan, dan melihat celah-celah apa saja yang butuh dibantu, dan itu akan menjadi titik poin untuk meningkatkan kualitas kelembagaan,” jelas Dr. Safrodin.
Senada, Asesor 2 Dr. Yasril meminta kerja sama dari pihak prodi, agar pelaksanaan AL ini bisa berjalan efektif.
“Tim Akreditasi nanti diharapkan bisa menyediakan dengan cepat dokumen-dokumen yang kita butuhkan,” pintanya.
Dr. Yasril juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Rektor, para Wakil Rektor, dan Dekan di tengah kesibukan yang padat.
AL ini direncanakan berlangsung 2 hari, dengan agenda bertemu para alumnus, pengguna eksternal, para mahasiswa, hingga penyampaian rekomendasi.
(Jam/Fur/Ana)

