
Di Studium Generale 2025, FUH UIN Antasari Buka Pintu Lebar bagi Mahasiswa Disabilitas, Ajak Lulusan SLB Bergabung
BANJARBARU – Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH) Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, menunjukkan komitmennya untuk menjadi kampus yang inklusif, dengan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para penyandang disabilitas untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Ajakan ini disampaikan langsung Dekan Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag., dalam acara Studium Generale Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026, yang diiringi penandatanganan nota kesepahaman bersama Sekolah Luar Biasa A Negeri 3 Martapura. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Kampus 2 di Banjarbaru, Selasa (9/9/2025).

Dalam sambutannya, Dekan menyatakan harapan agar kerja sama ini dapat terus ditingkatkan. Ia secara khusus mengundang para alumnus SLB untuk tidak ragu melanjutkan studi di UIN Antasari, khususnya di fakultas yang ia pimpin. Menurutnya, pelayanan terhadap penyandang disabilitas merupakan salah satu tolok ukur keunggulan sebuah perguruan tinggi.
“Kami juga berharap ada alumnus-alumnus SLB yang bisa lanjut kuliah di UIN Antasari, khususnya di FUH,” ujar Dr. Dzikri.

“Dan tentu ini jadi sangat relevan bagi semua untuk memberi kontribusi bagi masyarakat, khususnya orang-orang disabilitas. Dan alhamdulillah di hampir semua kampus, di antara keunggulan atau peringkat yang bagus, adalah ketika ada melayani para penyandang disabilitas,” tambahnya.
Dekan menceritakan, kerja sama ini berawal dari kegiatan magang mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) untuk mata kuliah Al-Qur’an Braille. Sambutan hangat dari pihak SLB, menginspirasi kedua belah pihak untuk melembagakan kerja sama yang lebih erat.
Apresiasi pun datang dari Kepala SLB A Negeri 3 Martapura H. Fauzul Adhim, M.Pd. Ia menerima dengan sangat baik ajakan tersebut, dan berharap akan lebih banyak lulusan yang mengikuti jejak salah satu alumnus, yang kini telah menempuh pendidikan di UIN Antasari.
“Tiga tahun lalu ada pemecah rekor, ada satu anak, ia agamanya kuat, dan ia menjadi lulusan SLB A Negeri 3 Martapura pertama yang masuk ke UIN Antasari. Saat ini yang bersangkutan sudah semester enam. Mudahan nanti adik-adiknya ini, apalagi sekarang sudah ada kampus 2 yang dekat dengan Martapura, ada yang bisa masuk ke Fakultas Ushuluddin dan Humaniora,” harap Kepala Sekolah.

H. Fauzul juga menegaskan keterbukaan pihaknya untuk kolaborasi lebih lanjut, termasuk mempersilakan mahasiswa yang ingin melakukan penelitian atau menyusun skripsi terkait dunia disabilitas.
Acara dilanjutkan kuliah umum dengan tema “Lingkungan Hidup dan Kesehatan Mental”, menghadirkan narasumber Prof. Dr. Hj. Rifa Hidayah, M.Si., Psikolog, Guru Besar Ilmu Psikologi dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Acara ini menandai secara resmi dimulainya kegiatan akademik semester ganjil 2025/2026.
(Fur/Ana)


