
Presentasikan Ensiklopedi Ulama Banjar, Tim UPB UIN Antasari Tampil di Persidangan Penterjemah Antarbangsa ke-20
SARAWAK – Mengikuti pembukaan Persidangan Penterjemah Antarabangsa ke-20 di Hotel Riverside Majestic Kuching Sarawak Malaysia, Tim Unit Pengembangan Bahasa (UPB) Universitas Islam Negeri Antasari telah tiba sehari sebelum acara, Senin (18/8/2025).
Tim UIN Antasari diwakili langsung Kepala UPB Dr. Fatwiah Noor, Lc., M.Pd., didampingi Koordinator Bahasa Arab Abdussamad Nur, M.Pd., dan Koordinator Bahasa Inggris Thaibatun Nisa, M.Pd.
Keikutsertaan pada perhelatan internasional ini tentu sangat membanggakan bagi UPB, dikarenakan apa yang dipresentasikan merupakan hasil kerja UPB, dari proyek penerjemahan Ensiklopedi Ulama Banjar ke dalam dua bahasa.
Kegiatan yang bertemakan “Pemeliharaan Warisan Melalui Terjemah” ini berlangsung 3 hari, dari tanggal 19 sampai 21 Agustus, oleh Faculty of Education, Language, and Communication Universiti Malaysia Sarawak (Unimas).
Dalam sambutan pembukaan oleh Yang Amat Berhormat Premiere Sarawak Datuk Patinggi Tan Sri (Dr) Abang Haji Abdul Rahman Zohari bin Tun Datuk Abang Haji Openg disampaikan, bahwa konferensi ini dinilai sangat penting.
“Karena penerjemahan akan membawa dunia mengenal dan mengetahui berbagai macam hal terkait suatu tempat,” tegasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri pejabat-pejabat penting di negeri Sarawak, di antaranya Vice Chancellor Unimas Prof Dr. Haji Ahmad Hata Rasit, Presiden Malaysian Translators Association Dr. Hasuria Che Omar, Director General Dewan Bahasa dan Pustaka Dr. Hazami Jahari, Chief Executive Officer Malaysian Institute of Translation and Books Sakri Abdullah, para akademisi, serta praktisi antarnegeri Malaysia Raya maupun luar negeri.


Dalam sesi presentasi, Dr. Fatwiah Noor, Lc., M.Pd. memaparkan tulisan dengan judul “The Translation of the Encyclopedia of Banjarese Islamic Scholars into Arabic and English: Opening Access to Knowledge and Global Culture”.
Kepala UPB mengatakan, tulisan ini fokus pada dua hal, yaitu bagaimana proses penerjemahan berlangsung, dan bagaimana produk terjemah tersebut menjadi upaya pelestarian budaya Banjar dan membawanya ke ranah internasional.
Pemilihan Bahasa Arab dan Inggris tentu memiliki makna tersendiri, hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat Banjar adalah muslim, sehingga sangat perlu disampaikan dengan bahasa Arab. Adapun Bahasa Inggris, dikarenakan menjadi bahasa yang familier di kalangan masyarakat dunia.
Dalam kesempatan ini, Dr. Fatwiah Noor, Lc., M.Pd. membagikan langsung beberapa karya dari ulama yang diterjemahkan kepada peserta forum, sehingga bukti dari ketokohan tersebut bisa langsung dibuktikan dengan karya nyata berupa buku.
“Di konferensi ini kami berkesempatan bertemu banyak orang dan menggali berbagai informasi terkait penerjemahan, khususnya dengan Persatuan Penterjemah Malaysia, Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, serta berbagai pakar bahasa dan terjemah dari berbagai negara. Hal ini tentu sangat bermanfaat untuk berbagai kegiatan penerjemahan di UPB UIN Antasari ke depan,” ungkapnya.

Dr. Fatwiah Noor, Lc., M.Pd. juga berharap, setelah konferensi ini ada tindak lanjut kerja sama terkait bahasa dan pengembangan bahasa terkhusus penerjemahan.
“Sehingga ke depan UPB UIN Antasari bisa terlibat dan berkecimpung di ranah internasional, baik itu secara personal ataupun secara kelembagaan,” pungkasnya.
Penulis/Fotografer: Tim UPB UIN Antasari
Penyunting: Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi



