
UIN Antasari Kuatkan Komitmen Unggul lewat Doa, Dedikasi, dan Digitalisasi
BANJARMASIN – Apel Kesadaran Nasional pada Kamis (17/7/2025), menjadi momen spesial bagi Muhammad Rahmani Abduh, M.H. Karena pada apel yang rutin dilaksanakan Bagian Umum Universitas Islam Negeri Antasari tersebut, untuk pertama kalinya ia memimpin pembacaan doa di hadapan para pejabat dan ratusan pegawai.
Abduh, merupakan salah satu Calon Pegawai Negeri Sipil yang berhasil lolos dalam formasi dosen. Sebelumnya, ia sempat mengabdikan diri sebagai tenaga kebersihan, sambil terus melanjutkan pendidikan hingga menyelesaikan jenjang magister di pascasarjana.

Pada kegiatan yang dilaksanakan di Halaman Gedung Pusat Sumber Belajar Kampus 1 ini, Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. yang bertindak sebagai pembina apel, menyampaikan beberapa arahan yang disimak saksama oleh seluruh peserta.
Dirinya dengan tulus menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kinerja yang baik para pegawai, sehingga prestasi-prestasi terus bisa diukir. Terbaru adalah diraihnya akreditasi Unggul oleh Program Studi S-1 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUH).
Rektor berharap, raihan akreditasi Unggul akan bisa diteruskan prodi-prodi lainnya.
”Minggu depan ada 2 asesmen lapangan akreditasi untuk prodi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, semoga bisa mencapai Unggul, mari kita dukung bersama-sama,” ajaknya.

Dalam kesempatan ini, Prof. Mujiburrahman juga menyampaikan, UIN Antasari pada tahun ini di tengah keterbatasan anggaran, tetap melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Internasional ke tiga negara, Arab Saudi, Malaysia, dan Thailand.
”Kita doakan programnya berjalan lancar dan anak-anak kita selamat, serta sukses sampai pulang kembali, termasuk para dosen yang menjadi supervisor,” harap Rektor yang seringkali menjadi narasumber dalam berbagai acara internasional tersebut.
Hal lain yang disampaikan adalah pelaksanaan surveilans ISO yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu, dengan beberapa catatan dan rekomendasi untuk kemajuan UIN Antasari ke depan.
Menurutnya, catatan terpenting dari surveilans, bahwa sesuai dengan peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, ke depan penilaian akreditasi akan berlangsung automasi. Jadi, untuk mempertahankan Unggul, ada standar yang harus terlihat jelas di Pangkalan Data Perguruan Tinggi. Untuk itu, ada hal yang harus dilakukan, yaitu memenuhi syarat-syarat yang diminta.
Rektor juga memberikan perhatian terhadap pelaksanaan ujian skripsi yang berlangsung cukup padat, fakultas-fakultas juga melaksanakan yudisium, ditambah rencana gelaran wisuda pada Sabtu (19/7) ini di kampus 2 Banjarbaru.
Dirinya juga menyampaikan, pada bulan ini telah dilaksanakan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) jalur Mandiri, dan sudah diumumkan hasilnya. Hal itu menandai selesainya semua jalur seleksi. Untuk itu, Rektor berharap semua pegawai, terutama grup handling yang dimintakan oleh Pusat Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru, agar bisa membantu jika ada pertanyaan tentang pendaftaran ulang.
Prof. Mujiburrahman menegaskan, ada beberapa keuntungan bagi mahasiswa yang mendaftar dan berkuliah di UIN Antasari, antara lain Uang Kuliah Tunggal yang sangat terjangkau, bahkan ada yang nol rupiah.
”UKT kita dari Rp0–Rp400.000, dan yang tertinggi itu Rp3.900.000, itu saya kira sangat murah,” tegasnya.
Keuntungan lain, adalah tidak adanya Iuran Pengembangan Institusi.
”Juga tidak ada sumbangan, ini saya kira juga mendorong mahasiswa baru dan saudara-saudara kita yang kurang mampu untuk bisa berkuliah di sini,” tambah Rektor.
Selain itu, di UIN Antasari juga tersedia banyak beasiswa.
”Kami mengidentifikasi paling tidak ada 9 jenis beasiswa yang ada di UIN Antasari. Untuk beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah akan segera diumumkan timelinenya untuk mahasiswa yang sudah daftar ulang. Tahun ini kuotanya cukup besar, sayang kalau tidak dimanfaatkan oleh anak-anak kita,” ajak Prof. Mujiburrahman.
Dirinya pun menegaskan, UIN Antasari tidak menutup diri dari perkembangan zaman. Hal-hal positif diadopsi dan dilaksanakan, seperti penggunaan aplikasi yang memudahkan pekerjaan.
Seperti penggunaan Aplikasi SALAM (Situs Web Pelayanan Terpadu UIN Antasari) dan SRIKANDI (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) dalam tata persuratan. Selain hemat biaya, kedua aplikasi itu juga bisa digunakan kapan saja dan di mana saja.
”Bahwa kita tidak bisa menghindar lagi dari tantangan revolusi digital, kita sudah berusaha sebisa mungkin dalam beberapa tahun terakhir melakukan beberapa kebijakan, misalnya literasi penggunaan media terkait manfaat serta mudaratnya. Ini kami lakukan untuk mahasiswa dan juga untuk para dosen,” jelas Rektor.
Dirinya menegaskan, UIN Antasari melalui Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data terus melakukan inovasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik, salah satunya membuat aplikasi yang memudahkan melakuan penilaian praktikum pengalaman lapangan.
”Untuk PPL tahun ini kami sudah membuat aplikasi baru untuk penilaiannya yang dinamakan SIMPUN,” pungkas Prof. Mujiburrahman.
(Jam/Fur/Ana)