
Audit ISO: UIN Antasari Tuai Apresiasi atas Digitalisasi, Tantangan Baru Menanti di Bidang Lingkungan dan Keamanan Data
BANJARMASIN – Usai sudah pelaksanaan Surveilans ISO Audit Eksternal Universitas Islam Negeri Antasari Tahun 2025, Rabu (2/7). Acara penutupan pun dilaksanakan, di Aula Zafry Zamzam lantai 3 rektorat kampus 1.
Dalam kesempatan ini, Auditor Mutu Eksternal M. Ainun Najib, S.E., M.M. menyampaikan terima kasih atas partisipasi semua pihak, sehingga proses surveilans dapat berjalan lancar.
Ia pun turut berbangga UIN Antasari mengalami kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dilihat dari penggunaan aplikasi yang memudahkan pekerjaan dan menghemat biaya.
“Ada perubahan mekanisme pekerjaan, dari yang manual sekarang berbasis sistem, seperti penggunaan Aplikasi Srikandi untuk tata persuratan, termasuk juga digitalisasi arsip. Pelaksanaan audit mutu internal yang dilaksanakan Lembaga Penjaminan Mutu juga sudah berbasis aplikasi, dan banyak lagi yang lain,” ungkap Ainun.
Dirinya juga menyampaikan beberapa catatan evaluatif dan rekomendasi. Di antaranya terkait program Green Campus yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu.
“Green Campus masih dalam tahap persiapan, secara keseluruhan belum nampak,” ujarnya.
“Green Campus bisa menerapkan ISO Lingkungan sebagai fondasi,” saran Ainun.
Selain itu, ia juga menyarankan penggunaan panel surya dalam rangka penghematan energi, dan juga pengolahan air limbah agar bisa digunakan kembali.
“Kami lihat sudah sangat concern, tinggal dikembangkan saja,” tegas Ainun.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap layanan Klinik Kesehatan UIN Antasari yang saat ini berkembang pesat, banyak perubahan dibanding dua tahun lalu.
Di kesempatan yang sama, auditor lain, M. Rudyanto Arief, M.T. menyampaikan, secara umum capaian UIN Antasari sudah sangat baik, namun ada beberapa hal yang menjadi catatan dan rekomendasi.
“Terkait transformasi digital, perlu ada perhatian terkait keamanan data, perlu ada masa retensi dokumen dengan mekanisme yang sudah diatur,” sampainya.
Ia juga mengingatkan agar segera menerapkan kurikulum Outcome Based Education.
“Ini perlu disesuaikan, karena di instrumen akreditasi yang baru dilakukan secara automasi,” tegas Rudy.
Sementara itu, Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. sangat bersyukur dan berterima kasih atas saran dan rekomendasi yang disampaikan.
Menanggapi terkait Green Campus, dirinya menegaskan, bahwa dengan segala keterbatasan, Tim Green Campus sedang berusaha sebaik mungkin agar program-program yang dicanangkan bisa terlaksana.
“Kemarin sudah ada penanaman pohon oleh CPNS dan PPPK, kami minta bibit gratis dari Dinas Kehutanan. Dengan segala keterbatasan kami sudah memulai kegiatan Green Campus. Untuk pengelolaan limbah dan panel surya, mungkin nanti ada beberapa gedung yang kita coba,” harap Rektor.
Dirinya juga sependapat dengan apa yang disampaikan auditor terkait keamanan data digital.
“Kemudian terkait dengan digital security sangat penting sekali, ini harus menjadi concern kita,” tegas Prof. Mujiburrahman.
Di akhir sambutan, Rektor memberikan motivasi kepada seluruh hadirin untuk terus melakukan perbaikan secara terus menerus.
“Kita memang terbatas, namun kita tidak pernah tahu di mana batas kita,” pungkasnya.
(Jam/Fur/Ana)
