
Sertifikat Akreditasi LPH UIN Antasari Akhirnya Terbit, Siap Merangkul para Pelaku UMK
BANJARMASIN – Kabar gembira kembali didapat Universitas Islam Negeri Antasari, seiring terbitnya Sertifikat Akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Republik Indonesia. Sertifikat tersebut terbit 12 Juni 2025, berlaku sampai dengan 12 Juni 2029. Dengan ini, UIN Antasari akan bisa membantu keperluan masyarakat, untuk memeriksa kehalalan suatu produk.
Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., mengaku turut bersenang hati atas informasi ini. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Koordinator Pusat Kajian Halal (PKH) Dr. Hj. Zulpa Makiah, M.Ag. dan Tim, yang telah bekerja keras menyiapkan segala sesuatunya.
“Juga kepada BPJPH RI yang tak telah berkomunikasi dan membantu kami. Tak lupa terima kasih kepada Bank Indonesia yang senantiasa mendukung kami. Semoga dengan LPH ini makin banyak masyarakat yang dapat kami bantu,” ungkap Rektor kepada Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi, Sabtu (14/6).

Sementara itu, Doktor Zulpa menegaskan, dengan hadirnya akreditasi ini, pihaknya siap menjalin kerja sama dengan para pelaku usaha, untuk pemeriksaan halal melalui skema halal reguler.
“LPH kita didukung oleh 5 tenaga auditor halal dan laboratorium yang representatif,” ungkapnya.

Doktor Zulpa menceritakan, melalui Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H), UIN Antasari telah memiliki 900 lebih Pendamping Proses Produk Halal, yang siap membantu pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) untuk mendapatkan sertifikasi halal gratis melalui skema self declare.
“Sejak tahun 2021 sampai sekarang, sejumlah 6.500 lebih sertifikasi halal gratis sudah diberikan kepada pelaku UMK di wilayah Kalimantan Selatan,” ungkap Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tersebut.
Ia melanjutkan, tahun ini pemerintah masih memberikan kuota sertifikasi halal gratis sebanyak 9.145 buah.
“PKH melalui LP3H dan LPH siap berkontribusi merealisasikan wajib halal sektor makanan dan minuman yang ditetapkan pada Oktober 2026 nanti,” tegas Doktor Zulpa.
Seperti diketahui, raihan akreditasi ini telah melalui proses perjuangan panjang, dengan berbagai langkah yang dilewati. Di antaranya adalah proses asesmen lapangan pada akhir Februari lalu.
Bahkan lewat komitmen serius yang telah dibuktikan, membuat UIN Antasari menerima dua penghargaan Universitas Brawijaya Halal Metric Awards, yakni peringkat Gold untuk indikator infrastuktur, dan peringkat Bronze untuk indikator ekosistem halal, pada 21 April lalu.
(Fur/Ana)