
Promosikan S-1 Ilmu Lingkungan di Peluncuran Green Campus, Lulusannya Sangat Dibutuhkan di Berbagai Bidang
BANJARBARU – Dalam rangka mendukung terciptanya kampus yang ramah lingkungan, serta pengembangan wawasan dan keilmuan di bidang lingkungan hidup yang berlandaskan nilai-nilai Islam, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin meluncurkan program Green Campus yang disertai Promosi Program Studi S-1 Ilmu Lingkungan, Kamis (15/5/2025), di Aula Rektorat Lantai 4 Kampus 2 di Banjarbaru.
Prodi yang berada di bawah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi ini, mempunyai komitmen kuat untuk menghasilkan para pemimpin masa depan yang mampu menjaga kelestarian lingkungan, dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu sains lingkungan dan keislaman, serta melakukan inovasi berbasis teknologi.
“Hal ini sejalan dengan empat pilar filosofi keilmuan UIN Antasari,” ungkap Jumi Herlita, M.Sc., Ketua Prodi S-1 Ilmu Lingkungan.
Empat pilar itu adalah integrasi ilmu keislaman dan sains, integrasi Islam dan kebangsaan, berbasis lokal, dan berwawasan global.
Jumi menjelaskan, prodi ini berdiri pada 27 Februari 2025, sesuai keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 11/B/O/2025. Program studi ini berlokasi di kampus 2 yang sangat asri, sehingga tegasnya, akan sangat menunjang mahasiswa mengembangkan keilmuan dengan didukung fasilitas memadai.
Untuk meninjau lokasi kampus, calon mahasiswa bisa datang langsung ke Jalan Pandarapan Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Banjarbaru Selatan.
Prodi ini memiliki visi melahirkan lulusan yang unggul dalam lingkungan berkelanjutan, berbasis pada pemetaan dan pengelolaan sumber daya alam di Kalimantan Selatan.
“Salah satu misinya adalah mengembangkan penelitian berbasis wilayah Kalimantan Selatan yang berfokus pada isu-isu lingkungan, pemetaan spasial, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, untuk mendukung pembangunan daerah dan pelestarian lingkungan,” tegas Jumi.

Tidak hanya berada di menara gading, Prodi S-1 Ilmu Lingkungan juga siap turun langsung ke masyarakat, dengan melaksanakan pengabdian melalui kegiatan pemberdayaan dan edukasi lingkungan berbasis hasil riset serta kearifan lokal, guna meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.
“Menyadari pentingnya kerja sama dengan segala pihak, Program Studi S-1 Ilmu Lingkungan membangun jejaring dan kerja sama strategis dengan pemerintah, swasta, lembaga riset, dan komunitas lokal, dalam rangka penguatan peran prodi sebagai pusat unggulan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam di Kalsel,” ujar Jumi.
Tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi saat ini, Prodi ini juga mendorong inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam pemetaan lingkungan dan pengelolaan SDA untuk menunjang efektivitas pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Lantas, apa yang membedakannya dengan prodi serupa di perguruan tinggi lain? Jumi menegaskan, Prodi S-1 Ilmu Lingkungan di UIN Antasari mengusung integrasi ilmu sains lingkungan dan keislaman dengan menawarkan mata kuliah unggulan seperti Ekoteologi, Ekosufisme, Fikih Lingkungan, Sustainable Development, Smart Environment Technology, Hukum Islam dan Kebijakan Lingkungan, Sistem Manajemen Lingkungan, dan Pengelolaan Limbah Lingkungan.
“Lulusan Prodi S-1 Ilmu Lingkungan, antara lain dapat berkarier menjadi fungsional pengendalian dampak lingkungan,” jelasnya.
Jumi menekankan, lulusan S-1 Ilmu Lingkungan UIN Antasari tidak hanya memahami teori, tapi juga akan siap menganalisis dan mengatasi berbagai dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pembangunan, serta merancang solusi untuk masa depan yang lebih hijau.
Selain itu, lulusan S-1 Ilmu Lingkungan UIN Antasari juga bisa menjadi konsultan lingkungan berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS), menguasai teknologi terkini untuk memetakan dan menganalisis kondisi lingkungan, dan memberikan solusi berbasis data yang akurat untuk merencanakan pembangunan yang ramah lingkungan.
“Sebagai peneliti dan akademisi, lulusan kami akan turut serta dalam penelitian yang penting bagi dunia ilmiah dan kebijakan lingkungan, menggali data dan fakta untuk menciptakan solusi berbasis riset yang mendorong perubahan positif,” jelas Jumi.
Lulusan Prodi S-1 Ilmu Lingkungan UIN Antasari diharapkan juga bisa berperan sebagai pengelola proyek lingkungan, memimpin proyek besar yang melibatkan pelestarian alam, mengelola sumber daya alam dengan bijak, dan memastikan keberlanjutan proyek tersebut.
“Sebagai Tenaga Ahli Teknologi Lingkungan, lulusan S-1 Ilmu Lingkungan UIN Antasari juga dapat berperan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan yang membantu mengurangi dampak negatif terhadap alam, serta menciptakan solusi efisien dan inovatif untuk tantangan lingkungan,” pungkas Jumi.
(Jam/Fur/Ana)


