
Workshop RPS OBE: FTK UIN Antasari Siapkan Lulusan Kompeten dan Terukur
BANJAR – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Antasari, mengadakan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis Outcome-Based Education (OBE). Acara ini berlangsung di Hotel Delima Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, diikuti dosen dari berbagai program studi, yakni Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Matematika, Tadris Bahasa Inggris, dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI).
Dr. H. Moh. Junaidin, M.A., Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Kepegawaian menegaskan, kegiatan ini bertujuan membekali para dosen dalam menyusun RPS sesuai tuntutan kekinian dan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Menurutnya, RPS berbasis OBE berfokus pada pencapaian hasil belajar yang spesifik dan terukur, bukan hanya penyampaian materi perkuliahan.
“Dalam RPS OBE, seluruh kegiatan pembelajaran, metode pengajaran, dan sistem penilaian dirancang untuk mendukung tercapainya Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), dan Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK) yang telah ditetapkan,” ujarnya kepada Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi (Pushakin), Kamis (11/9/2025).

Nauriatul Muharamah, M.Pd.I., Sekretaris Panitia yang juga Sekretaris Prodi MPI menjelaskan, kegiatan ini sangat penting untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan bidangnya.
“Semester ini RPS berbasis OBES sudah diaplikasikan. Lulusan diharapkan terampil sesuai bidang masing-masing, agar ketika lulus nanti bisa banyak memberikan manfaat kepada masyarakat,” katanya kepada Pushakin.

Salah satu materi yang disampaikan oleh pemateri, Prof. Dr. Eva Latipah, M.Si., Ketua Umum Persatuan Prodi PAI Indonesia, adalah pentingnya RPS sebagai panduan utama dalam pendidikan.
“Baik bagi dosen dan juga mahasiswa. Oleh karenanya, bapak/ibu, besok kalau sudah masuk mengisi kuliah, bapak/ibu wajib memberikan RPS ini kepada mahasiswa,” dorongnya.
Dalam sesi diskusi, muncul pertanyaan dari perwakilan kelompok MPI terkait relevansi profil lulusan administrator lembaga pendidikan dengan kegiatan magang di lembaga non-pendidikan. Menanggapi hal tersebut, Prof. Eva memberikan jawabannya.
“Saya pikir tidak masalah. Itu diperbolehkan kalau dalam konsep MBKM,” ungkapnya.
Pemateri menekankan, kegiatan MBKM memperbolehkan mahasiswa untuk mengambil pengalaman di luar bidang pendidikan, selama masih berlandaskan pada kurikulum OBE.
Workshop ini berlangsung dua hari, 10–11 September, dengan hari pertama diisi materi teori, sementara hari kedua adalah praktik penyusunan draf RPS.
(Fur/Ana)



